Namun, betapa terkejutnya mereka saat kembali bekerja, mereka melihat toko mereka hancur berantakan dan sejumlah barang hilang dicuri.
Beberapa pemilik toko mengatakan, perhiasan dan telepon genggam raib, uang di dalam kas hilang, dan minuman keras di sejumlah restoran kering.
Para penjaga dan pemilik toko yakin tentara Kenya yang dikirim untuk mengakhiri penyanderaan adalah biang keladi hilangnya berbagai barang itu. Meski demikian, para pemilik toko juga mengaku tak memiliki bukti kuat.
Seorang saksi kepada Associated Press mengatakan, dia melihat seorang prajurit Kenya mengambil sebungkus rokok dari kantong baju seorang korban tewas.
Ini adalah kali kedua pasukan Kenya dituduh menjarah dalam keadaan darurat. Laporan pertama adalah saat tentara dilibatkan dalam pengamanan bandara Nairobi yang terbakar pada Agustus lalu.
Mendengar tudingan soal penjarahan ini, Menteri Dalam Negeri Kenya Joseph Ole Lenku berjanji akan menghukum pelakunya.
"Semua yang terlibat penjarahan akan dijatuhi hukuman," kata Lenku.
Sejauh ini, aparat keamanan Kenya menahan sembilan orang terkait serangan ke Westgate yang diduga kuat didalangi kelompok militan Al-Shabab dari Somalia.
Dalam serangan itu, setidaknya 50 warga Kenya tewas ditambah enam warga Inggris, Perancis, Ghana, Kanada, Australia, Afrika Selatan, Peru, dan Belanda.
Selain korban tewas 39 orang masih dinyatakan hilang, meski Pemerintah Kenya bersikukuh semua korban sudah ditemukan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.