Dalam kesempatan itu, Obed hadir dalam peresmian gerai ruang pamer SOHO di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Obed menjelaskan, pihaknya memang tengah mengembangkan bisnis alat kesehatan di Indonesia. Sampai sekarang, pihaknya mengimpor alat kesehatan dari China. Beberapa alat tersebut berfungsi sebagai alat ultrasonografi (USG) dan perangsang elektronik untuk otot betis.
Terkait dengan pelemahan rupiah terhadap dollar AS, Obed mengatakan hal ini memang berdampak bagi industri dan distribusi alat kesehatan. Makanya, sejak saat ini pihaknya melakukan pencadangan barang hingga evaluasi harga.
Hal yang juga menurut Obed penting adalah memulai merintis industri baru untuk produk-produk yang awalnya impor. Menurut Obed, butuh sekitar tiga hingga lima tahun untuk mewujudkan hal itu.
Namun, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menyiapkan sejenis perakitan untuk kemudian sampai pada maksimalisasi kandungan lokal produk tertentu.
Satu contoh yang dipaparkan Obed adalah produk untuk penyembuhan luka bernama Wundres. Selama ini, terangnya, pihaknya mengimpor produk tersebut dari Korea Selatan. Kendati begitu, dilihat dari bahan dasarnya, produk tersebut menggunakan karet. "Kan bahan dasar ini banyak di Indonesia," demikian Obed Fuk Liang.