Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Pengungsi Suriah Meningkat Pesat

Kompas.com - 30/09/2013, 17:08 WIB

Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan, krisis pengungsi Suriah berkembang begitu cepatnya sehingga melebihi tingkat operasi bantuan yang didanai komunitas internasional.

Kepastian itu disampaikan oleh Juru Bicara UNHCR Adrian Edwards. Dia mengatakan, sejauh ini PBB baru menerima setengah dari jumlah bantuan yang diminta.

"Para donatur sebenarnya cukup bermurah hati, tetapi persoalan yang muncul adalah krisis ini berkembang lebih cepat dibanding jumlah dana yang diterima," kata Adrian Edwards dalam wawancara dengan BBC.

Sejumlah negara tetangga Suriah memerlukan bantuan segera guna menangani kedatangan sekitar dua juta pengungsi.

"Beberapa negara mungkin memerlukan bantuan lebih besar. Mereka mungkin memerlukan dukungan anggaran langsung, sebagian negara memerlukan dukungan pembangunan darurat, misalnya kesehatan, pendidikan, perumahan, penyediaan air, dan lain sebagainya," tambah Edwards.

Pertemuan Geneva

Sebagian besar dari dua juta orang yang melarikan diri dari perang di Suriah saat ini berada di Lebanon, Jordania, Turki, dan Irak. Besarnya jumlah pengungsi, menurut UNHCR, mengancam stabilitas politik dan sosial di kawasan.

Masalah pengungsi akan dibahas dalam pertemuan antara para menteri luar negeri negara-negara tetangga Suriah dan para pejabat UNHCR di Geneva hari ini (30/9/2013).

Mereka dijadwalkan akan meminta bantuan keuangan dari donatur Eropa dan Amerika Serikat.

"Komisioner Tinggi PBB untuk pengungsi akan meminta dukungan bagi negara-negara penerima pengungsi, termasuk dukungan anggaran langsung dan tentu saja bantuan lain, seperti layanan kesehatan, infrastruktur, dan proyek-proyek lain," kata Juru Bicara UNHCR di Jordania, Peter Kessler.

Menteri luar negeri yang direncanakan hadir dalam pertemuan di Geneva adalah menteri luar negeri Lebanon, Jordania, Turki, dan Irak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com