Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Militan Ganggu Bantuan untuk Korban Gempa Pakistan

Kompas.com - 27/09/2013, 15:36 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com — Para pejabat Pakistan, Jumat (27/9/2013), meminta kepada kelompok militan untuk menghentikan serangan di wilayah barat daya yang terkena dampak gempa cukup parah.

Juru Bicara Pemerintah Kawasan Balochistan mengatakan, serangan kelompok militan ini telah menghambat upaya penyelamatan dan pemberian bantuan di sejumlah wilayah tersebut.

Menurut laporan, gempa berkekuatan 7,7 skala Richter yang terjadi pada Selasa (24/9/2013) lalu mengakibatkan 346 orang tewas di wilayah itu.

Tim penyelamat sampai saat ini masih berupaya mencapai sejumlah wilayah yang terkena dampak gempa tersebut.

Shahzeb Jillani, wartawan BBC yang beradadi Queta, mengutip keterangan pemerintah mengatakan bahwa tim penyelamat kesulitan mencapai lokasi karena jalur jalan yang buruk terkena dampak gempa.

Dalam pernyataannya, Pemerintah Pakistan mengatakan bahwa sekitar 300.000 orang di enam distrik terkena dampak gempa.

Bantuan internasional

Warga yang selamat dari bencana tersebut saat ini sangat membutuhkan bantuan minuman dan makanan. Mereka juga kekurangan tenaga dokter dan pasokan obat-obatan.

Pasukan paramiliter Pakistan saat ini menjadi ujung tombak dalam melakukan operasi penyelamatan.

Sudah ribuan tentara yang dikerahkan ke wilayah Balochistan karena kawasan itu rawan terhadap aksi kelompok separatis.

Pada Kamis, sempat terjadi insiden penyerangan roket yang menyasar helikopter pembawa rombongan Kepala Penanggulangan Bencana Pakistan Mayor Jenderal Alam Saeed.

Serangan juga sempat menyasar pasukan perbatasan yang tengah membantu korban gempa di Awaran, kawasan paling parah yang diguncang oleh gempa.

Aksi kelompok separatis juga telah membuat sejumlah tenaga relawan dari negara-negara Barat dan kelompok bantuan internasional masih belum berani masuk ke kawasan Balochistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com