Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Serang Kenya, Keuangan Al-Shabab Terancam Dibekukan

Kompas.com - 26/09/2013, 18:44 WIB
DUBAI, KOMPAS.com - Serangan maut ke mal Westgate, Nairobi membuat kelompok militan Al-Shabab menjadi sebuah ancaman regional di Afrika timur.

Kelompok ini beroperasi dengan dukungan dana jutaan dolar AS yang diperoleh dari berbagai sumber mulai dari pemerasan hingga pajak ekspor batubara.

Serangan brutal ke Kenya diharapkan memicu langkah kontra terorisme internasional yang bertujuan untuk melumpuhkan keuangan kelompok militan ini.

Keuangan yang kuat sangat penting bagi Al-Shabab, yang kemampuannya menarik banyak pejuang asing tak lepas dari kemampuan kelompok ini membayar mereka.

Sebuah laporan PBB pada Juli lalu memperkirakan Al-Shabab memperoleh lebih dari 25 juta dolar AS per tahun dari ekspor batubara ke negara-negara Teluk dan pengenaan pajak pengangkutan batubara ke pelabuhan Kismayo dan Barawe.

Sumber dana Al-Shabab lainnya adalah dari pajak tak resmi terhadap bisnis-bisnis kecil di kawasan yang dikendalikan Al-Shabab di Somalia.

Selain itu, donasi dari warga Somalia di luar negeri juga masuk ke dalam kas Al-Shabab, meski transfer dana ini dikabarkan semakin menurun terkait semakin minimnya diaspora Somalia yang mendukung kelompok militan ini.

Sejumlah sumber keamanan di ibu kota Mogadishu mengatakan, Al-Shabab sangat "ahli" memeras uang dari usaha-usaha kecil milik rakyat dan mendirikan perusahaan samaran yang semua pendapatannya masuk ke kantong kelompok itu.

"Tak perlu pengawasan ketat terhadap usaha-usaha kecil rakyat ini, sebab semua tahu sanksi bagi yang menentang," kata sumber itu sambil mengatakan hukuman potong tangan atau kaki adalah hal yang kerap terjadi.

Sumber dana lain yang dicurigai menjadi andalan Al-Shabab adalah dari luar negeri, dan menurut tim pengawas sanksi PBB, dana itu mengalir dari negara tetangga Eritrea.

PBB mengatakan, Eritrea berusaha membuat Somalia tetap tidak stabil dengan membayar para agen-agen politik dan membiayai para panglima perang yang terkait dengan Al-Shabab.

Pemerintah Eritrea, yang mencoba menggunakan wilayah Somalia untuk menyerang Etiopia, membantah keterlibatannya di Somalia. Eritrea membantah memiliki hubungan dengan Al-Shabab yang memerangi pemerintah Somalia.

Al-Shabab memerangi pemerintah Somalia sejak 2007 dan menjadi bagian Al-Qaeda sejak 2012. Meski diupuku mundur dari Mogadishu oleh pasukan Uni Afrika pada 2011, Al-Shabab tetap merupakan kelompok bersenjata terkuat di Somalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com