Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Gay Pertama Pakistan Diblokir Pemerintah

Kompas.com - 26/09/2013, 16:17 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Situs internet yang menawarkan dukungan untuk kelompok homoseksual pertama di Pakistan, Queerpk.com yang dirilis Juli lalu diblokir otoritas setempat.

Pendiri situs ini mengatakan kepada BBC bahwa pemblokiran melanggar hak kebebasan berbicara.

Otoritas telekomunikasi Pakistan (PTA) belum berkomentar. Walau diblokir, situs masih bisa diakses di luar Pakistan.

Homoseksual masih menjadi hal yang tabu di negara ini dan secara teknis adalah hal yang ilegal, meskipun hukum tidak menegaskan hal tersebut.

Queerpk.com diluncurkan dengan slogan "kenalilah kami, jangan membenci kami". Situs ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu gay serta menyediakan saran dan pendidikan seks bagi gay, lesbian, dan transgender di Pakistan.

"Website kami tidak mengandung konten eksplisit atau hal yang menyinggung sehingga keputusan PTA menutup website tanpa pemberitahuan adalah inkonstitusional dan menentang kebebasan berbicara," kata pendiri Queerpk.com, yang tidak mau disebutkan namanya, kepada BBC Urdu.

"Sebagian besar, kami homoseksual menggunakan situs ini untuk mengedepankan isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan karena pendidikan seks tabu di negeri ini."

"Karena itu kami sangat hati-hati dengan pemilihan bahasa sehingga tidak ada alasan bagi pemerintah untuk melarang ini."

Staf Queerpk.com tidak ingin menempuh jalur hukum, tetapi mereka berharap melalui kelompok-kelompok hak asasi manusia dan pekerja sosial protes mereka dapat dilihat oleh pemerintah.

Catatan Pakistan dalam kebebasan internet cukup buruk. Sudah lebih dari setahun akses ke situs video YouTube diblokir dan beberapa situs lain juga mengalami nasib yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com