Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Peringatkan Adanya Ancaman Teror

Kompas.com - 26/09/2013, 11:22 WIB
Kementerian Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan tentang terjadinya "aksi teroris dan kekerasan" terhadap warga Amerika di seluruh dunia. Ancaman serangan ini, menurut mereka, dilakukan oleh Al Qaeda dan kelompok militan lainnya.

Dalam peringatannya, mereka mengatakan, Al Qaeda dan sejumlah kelompok militan kemungkinan telah merencanakan penyerangan terhadap sejumlah fasilitas AS. Mereka mengatakan, dalam serangannya kelompok militan bisa menyasar hotel, kegiatan, pertunjukan olahraga, dan banyak tempat lainnya.

Soal bentuk serangannya, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, antara lain serangan bunuh diri, pembunuhan, penculikan, pembajakan, dan pengeboman.

Dalam peringatan tersebut, mereka juga menyampaikan sejumlah daerah yang kemungkinan menjadi sasaran teror di Eropa, Asia, Afrika, dan Timur Tengah.

Siaga tinggi

Mereka mengingatkan kepada warga AS soal upaya penyerangan yang terjadi terhadap sistem tranportasi dan fasilitas untuk turis di Moskwa, London, dan New York.

Kementerian Luar Negeri sebelumnya mendapat peringatan ancaman dari kelompok yang menamakan dirinya Partai Pembebasan Rakyat Revolusioner, yang mengatakan akan melakukan serangan lanjutan setelah aksi pengeboman terhadap kedutaan AS di Ankara, Turki.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri AS juga mengutip keterangan dari "informasi yang kredibel" untuk menunjukkan adanya indikasi kelompok teroris yang tengah menyasar kepentingan AS di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Kementerian Luar Negeri AS meminta semua warga negara yang sedang bepergian atau tinggal di luar negeri untuk mengambil sejumlah langkah yang dianggap tepat guna meningkatkan keamanan pribadi mereka. "Fasilitas milik Pemerintah AS di luar negeri saat ini berada dalam keadaan siaga tinggi," kata Kementerian Luar Negeri AS.

Pemerintah AS sebelumnya juga telah memberikan peringatan serupa beberapa waktu lalu dan melakukan penutupan kegiatan di sejumlah kantor kedutaan mereka. Belakangan, kedutaan AS di sejumlah negara kembali dibuka, tetapi tetap menutup kedutaannya di Yaman. Terakhir Pemerintah AS memerintahkan petugas pemerintahan non-inti untuk meninggalkan Lebanon.

Tindakan tersebut dilakukan terkait dengan "ketegangan yang terjadi saat ini", tetapi AS tidak menyebut langsung soal krisis Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com