Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Baru Muncul di Pakistan Setelah Gempa

Kompas.com - 26/09/2013, 09:06 WIB

Sekitar 90 persen rumah penduduk di Awaran hancur. ”Banyak korban selamat yang kini tak punya tempat berteduh. Mereka membutuhkan bantuan banyak tenda, makanan, dan minuman,” kata Rasheed Gogazai.

Di tengah berlangsungnya sidang umum tahunan di New York, AS, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan simpati atas gempa bumi di Pakistan. PBB siap memberikan bantuan yang diperlukan untuk penanganan gempa itu.

Pulau baru muncul

Di kota pelabuhan Gwadar di pesisir Pakistan, sebuah pulau baru muncul beberapa jam setelah gempa bumi. Pulau yang muncul dari dasar laut itu diduga terbentuk dari lapisan tanah yang berasal dari kawah lumpur.

Hal itu menarik warga yang tinggal di sepanjang pesisir pantai. Mereka takjub dan heran, dan berbondong-bondong melihat gundukan batu dan lumpur itu dari tepi pantai.

Kepala Badan Survei Geologi Pakistan Zahid Rafi menegaskan, pulau baru itu muncul karena gempa. Saat ini sejumlah peneliti mencoba menentukan bagaimana hal itu terjadi.

Menurut Zahid Rafi, gundukan batu dan lumpur tersebut terbentuk akibat gerakan gas yang terkunci atau terjebak di dalam bumi di bawah laut. Karena guncangan gempa, ”pintu” gas itu terbuka. Gas mendorong lumpur dan bebatuan laut sehingga muncul ke permukaan yang menyerupai gunung lumpur.

Ahli geologi Angkatan Laut Pakistan, Muhammed Danish, mengatakan, gundukan lumpur dan batu itu tingginya 18 meter. Gundukan tersebut memiliki panjang 30 meter dan lebar 76 meter.

”Gundukan itu didominasi bebatuan dan lumpur. Kami telah meminta warga setempat tidak berkunjung ke pulau baru itu karena gas masih terpapar,” kata Danish.

Pakistan juga pernah diguncang gempa berkekuatan 7,6 skala Richter pada tahun 2005. Gempa yang mengguncang
Kashmir tersebut menewaskan sedikitnya 73.000 orang. (REUTERS/AFP/AP/BBC/ Bloomberg/AL Jazeera/HEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com