Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 25/09/2013, 06:25 WIB
|
EditorPalupi Annisa Auliani
NEW YORK, KOMPAS.com — Bank Dunia membuka kajian khusus soal Lebanon terkait dampak kehadiran pengungsi Suriah di negara itu. Kajian mencakup dampak ekonomi dan sosial, termasuk kemampuan keuangan Lebanon untuk menanggung ledakan jumlah pengungsi. Kajian ini akan menjadi bahan pertemuan pada Rabu (25/9/2013) dalam sidang umum PBB di New York, Amerika Serikat.

Lebanon harus kehilangan sekian miliar dollar AS dari potensi pendapatan negara menyusul konflik Suriah. Dari konflik itu, justru pengungsi yang membanjir mengakibatkan membengkaknya alokasi layanan publik serta rentan memicu kenaikan angka pengangguran dan kemiskinan.

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim yang bertemu Presiden Lebanon Michel Suleiman pada Selasa (24/9/2013) menyatakan, sudah ada rencana untuk mengatasi kelebihan beban dari konflik Suriah itu. Sebagaimana Obama, dia pun berterima kasih kepada Lebanon dan berjanji akan membahas bersama masyarakat internasional untuk ikut berperan berbagi biaya krisis pengungsi.

"Kami sekarang memiliki gambaran yang jelas tentang biaya yang harus ditanggung Lebanon karena sekitar satu juta pengungsi (datang ke sana) melarikan diri dari pertempuran di Suriah," kata Kim. Diperkirakan, lanjut dia, jumlah pengungsi Suriah di Lebanon pada akhir 2013 akan mencapai 1,3 juta orang.

"Jika konflik berlanjut, mungkin ada sebanyak 1,6 juta pengungsi di Lebanon pada akhir 2014," ujar Inger Andersen, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Timur Tengah dan Afrika Utara. Kebutuhan biaya untuk pelayanan publik juga membengkak di Lebanon seiring peningkatan mendadak populasi.

Peningkatan permintaan di Lebanon diperkirakan akan mendongkrak pengeluaran pemerintah sekitar 1,1 miliar dollar AS pada kurun 2012-2014. Padahal, penerimaan negara itu justru turun 1,5 miliar dollar AS pada rentang waktu yang sama karena penurunan kepercayaan konsumen.

Masih dari kajian Bank Dunia, 170.000 warga Lebanon akan masuk kategori miskin pada 2014, dengan pengangguran akan melonjak dua kali lipat ke kisaran 20 persen pada periode yang sama.

Diperkirakan pula, butuh sekitar 1,6 miliar dollar AS untuk menjaga kualitas jaring pengaman sosial, kesehatan, dan pendidikan di Lebanon, untuk memulihkan akses ke tingkat sebelum ada krisis Suriah. Selain itu, dibutuhkan pula tambahan investasi untuk listrik, pengolahan limbah, transportasi, dan jaringan air bersih, untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan pengungsi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke