Perempuan Inggris berjuluk "Janda Putih" itu bernama asli Samantha Lewthwaite, putri dari seorang pensiunan tentara Inggris dan janda dari pelaku bom bunuh diri di London, 7 Juli 2005, Lindsay Germaine.
Sejumlah media melaporkan, perempuan berusia 29 tahun itu dikaitkan dengan berbagai aksi teror di seantero kawasan Tanduk Afrika, meski bukti terkait keterlibatan Samantha sangat minim.
Pemerintah Kenya, lewat Menteri Luar Negeri Amina Mohamed, membenarkan keberadaan seorang perempuan Inggris di dalam kelompok penyerang mal itu.
"Dia sudah melakukan hal ini beberapa kali," kata Amina Mohamed kepada stasiun televisi PBS.
Namun, pernyataan berbeda datang dari Menteri Dalam Negeri Kenya Joseph Ole Lenku yang membantah keberadaan seorang perempuan di antara kelompok militan itu.
Joseph Lenku hanya mengatakan, sejumlah anggota penyerang memang mengenakan pakaian perempuan.
Pemerintah Inggris sendiri enggan terseret pernyataan Amina Mohamed. Seorang juru bicara Kemenlu Inggris hanya mengatakan, pihaknya "mendengar" pernyataan Amina Mohamed itu.
"Kami terus berhubungan dengan Pemerintah Kenya dan mendukung investigasi mereka terkait serangan ini," kata juru bicara itu.
Perintah penangkapan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.