Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai pengacara ini mengaku memutuskan berangkat haji begitu saja.
Ia merasa haji adalah salah satu momentum untuk memusatkan kembali apa yang menjadi prioritasnya.
"Haji adalah perjalanan sekali seumur hidup. Saya tak pernah tahu kapan bisa mendapat kesempatan ini lagi," ujar Elias.
Meningkatkan iman
Syeikh Yahya Safi dari Dewan Imam Nasional Australia mengatakan, semakin banyak pemuda Muslim yang kembali pada penengakan keimanannya.
"Sekarang kita bisa melihat mereka yang berusia muda berangkat haji, sebelumnya kebanyakan mereka yang sudah tua," ujar Yahya.
"Haji mengajarkan kesabaran, memperkuat keimanan, dan praktiknya mengingatkan kita pada pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad."
Pasangan Nazih Naboulsi dan Ayat El Saedy juga akan berangkat tahun ini untuk pertama kalinya.
"Tentunya ini bukanlah perjalanan yang mudah," ujar Ayat, yang masih berusia 24 tahun.
"Karena membutuhkan kekuatan fisik dan rohani, tetapi pasti akan menjadi bermakna pada akhirnya."
Pasangan yang berasal dari Sydney ini mengatakan, perjalanan haji diharapkan dapat membantu hubungan mereka ke arah yang lebih spiritual.
"Saya yakin, ini akan membuat kita lebih dekat karena kami menjalankannya bersama-sama."
Penyanyi dan psikolog kelahiran Afganistan, Hameed Attai, juga akan naik haji tahun ini.
Ia sudah lama memiliki keinginan untuk berhaji. Namun, keluarga Hameed telah memintanya untuk menunda berangkat haji selama lima kali.
"Saya sudah menunggu momen ini. Pengalaman ini berarti penguatan dan peningkatan rohani," kata dia.
Bagi Hameed, haji juga menjadi momen untuk kembali kepada tuhan, diri sendiri, dan orang-orang di sekitar kita.
Harapan Hameed lainnya setelah pulang dari haji adalah adanya perubahan yang baik dalam hidupnya.