Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Bab Penuh untuk Putin dalam Buku Sejarah Rusia

Kompas.com - 23/09/2013, 22:20 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali membuat berita. Bukan soal perseteruannya dengan Presiden Barack Obama terkait masalah Suriah, atau masalah politik dunia lainnya.

Beritanya kali ini adalah Putin masuk buku sejarah resmi Rusia yang akan digunakan di sekolah-sekolah.

Bukan hanya masuk buku sejarah, dalam buku sejarah edisi baru itu disediakan satu bab penuh hanya untuk mengulas sepak terjang Vladimir Putin dalam dunia politik Rusia.

Sejarah Putin akan dimulai dari periode 2000, saat Putin mengambil alih tampuk kekuasaan Rusia dari Boris Yeltsin, hingga terpilihnya dia sebagai presiden Rusia untuk ketiga kalinya.

"Setelah melalui konsultasi panjang, maka diputuskan buku sejarah sekolah Rusia akan memuat catatan hingga pemilihan presiden Rusia yang terakhir," demikian seorang pejabat Kementerian Pendidikan Rusia kepada harian Izvestia.

"Banyak perdebatan dan keraguan namun pada akhirnya kami memutuskan tidak ingin membedakan diri dari praktik global," tambah pejabat itu.

Awal tahun ini, Putin memerintahkan para ahli sejarah di Akademi Sains Rusia untuk mempersiapkan buku pelajaran sejarah standar yang akan memberikan sejarah definitif Rusia untuk para pelajar.

Lalu pada Februari, Putin meminta para sejarawan untuk membuat buku sejarah  yang bebas dari ambiguitas dan kontradiksi internal.

Keputusan untuk memasukkan masa-masa karier politik Putin telah menyebabkan "kegugupan" terhadap mereka yang bertugas untuk memproduksi buku itu, yang rancangannya akan dipresentasikan pekan depan.

Sejauh ini, belum diperoleh rincian bagian apa saja dari masa pemerintahan Putin yang akan dicantumkan dalam buku pelajaran sejarah itu.

Belum diketahui juga apakah buku itu akan memuat babak-babak kontroversial dalam pemerintahan Putin, misalnya pemenjaraan Mikhail Khordokovsky dan penanganan Putin terkait perang di Chechnya.

Harian Izvestia, yang kerap dianggap sebagai corong Kremlin, melaporkan bahwa Putin sebenarnya menolak gagasan dirinya masuk ke dalam buku pelajaran sejarah.

Putin menganggap, masih menurut Izvestia, terlalu dini untuk menilai sebagian besar kebijakan dan inisiatifnya.

Sementara itu, juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov membantah dugaan Putin ikut terlibat dalam proyek buku pelajaran sejarah ini.

"Presiden Putin tidak melakukan intervensi terhadap pekerjaan para ilmuwan dan guru. Biarkan para profesional memutuskan seperti apa buku ini nantinya, termasuk apakah harus memuat presiden saat ini ke dalamnya," ujar Peskov.

Bukan kali ini saja Kremlin berusaha "mengubah" sejarah. Pada 2007 kontroversi pecah saat Putin mengesahkan sebuah buku manual untuk guru sejarah yang meminta agar kediktatoran Stalin dibenarkan dan mempromosikan konsep demokrasi terpimpin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com