Lantaran kejadian itu, Senin (23/9/2013), Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon langsung menggelar rapat darurat. Agenda rapat adalah langkah antisipasi Israel terkait serangan mematikan itu.
Sejatinya, Gal Kobi adalah serdadu Israel kedua yang tewas lantaran penembakan dalam tiga hari ke belakang.
Pada Sabtu (21/9/2013), menurut AP, jenazah Sersan Tomer Hazan, seorang tentara Israel, ditemukan dekat Qalqiliya, utara Tepi Barat. Data pihak keamanan Israel menunjukkan kalau pembunuh Hazan adalah Nedal Amar. Sejatinya, Nedal Amar yang warga Palestina itu hendak menjaminkan diri bagi saudaranya yang dihukum penjara selama 30 tahun. Saudara Nedal Amar ini ditahan Israel lantaran terkait penyerangan terhadap warga Israel.
Rapat darurat gelaran Moshe Ya'alon sebenarnya tak lepas dari perintah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Beberapa jam pascapenembakan Gal Kobi, Netanyahu mengeluarkan perintah agar warga Israel di wilayah pendudukan di Hebron berlindung di rumah mereka.
Sementara, kejadian pembunuhan terhadap serdadu Israel ini bakal menjadi sandungan baru negosiasi damai Israel-Palestina. Paling tidak, Netanyahu menunda pembebasan para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel. Isu soal para tahanan tersebut menjadi salah satu bagian negosiasi kedua pihak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.