"Kami memberi kuasa kepada para mujahidin di dalam gedung itu untuk mengambil tindakan terhadap para tawanan begitu mereka ditekan," kata Ali Mohamud Rage dalam pernyataan yang dimuat di sebuah situs web Islam. "Kami memberitahu kepada kaum Kristen untuk meminta kepada para mujahidin belas kasihan bagi tawanan mereka yang akan menanggung risiko setiap ada pasukan yang diarahkan terhadap para mujahidin itu," tambah Rage.
Kelompok militan Shebab yang punya kaitan dengan Al Qaeda itu mengaku berkontak dengan kaum militan yang ada di dalam mal. Pernyataan itu juga mengatakan bahwa orang-orang bersenjata tersebut sedang memerangi pasukan Kenya dan Israel.
Saat kebuntuan memasuki hari ketiga, letusan tembakan terjadi saat fajar dan berlangsung 15 menit. Para tentara yang dikerahkan di sekitar kompleks pun merunduk untuk berlindung. Hal itu diikuti tiga ledakan besar, kata koresponden kantor berita AFP di tempat kejadian.
Pihak Shebab tidak mengungkapkan berapa banyak orang yang ditahan oleh sekitar puluhan penyerang itu. Sejauh ini sedikitnya 68 orang orang tewas setelah kaum militan tersebut menyerbu kompleks luas berlantai empat itu pada Sabtu siang. Mereka menembaki pengunjung dengan senapan mesin dan melemparkan granat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.