Polisi hingga berita ini diunggah memang masih menyelidiki kasus ini. Catatan kepolisian menunjukkan keterangan Sang Ibu, perempuan asal Inggris.
Ibu dan kedua anaknya mendarat dari Bandara Gatwick, London. Sementara, suaminya, pria Kanada, memang sudah menanti di Alicante.
Ibu tersebut, seorang berkewarganegaraan AS, kepada polisi menuturkan kalau ban berjalan bagasi tersebut tengah berhenti tatkala dirinya meletakkan bayi dalam keranjang pengangkut bayi di atasnya. Kendati demikian, seakan tiba-tiba saja, piranti pembawa bagasi tersebut bergerak.
Bayi itu pun ikut terbawa ban berjalan tadi. Singkat cerita, bayi tersebut mengalami luka di kepala dan nyawanya tak terselamatkan.
Kelebihan beban?
Dalam penyelidikan polisi, terkumpul beberapa analisis soal penyebab kematian tersebut. Saksi mata, seorang petugas keamanan bandara yang tak disebutkan namanya, mengatakan ban berjalan dengan sabuk hitam itu bergerak satu arah. Alat itu, bisa jadi, memiliki sensor untuk mengidentifikasikan berat beban tatkala sebuah benda diletakkan di atasnya.
"Ketika bayi itu diletakkan di atas ban berjalan, kemungkinan ban berjalan itu bergerak karena kelebihan beban," kata keterangan penjaga tersebut.
Kendati begitu, perempuan juru bicara bandara, yang juga tak disebutkan namanya berkilah kalau ban berjalan tersebut bergerak atas dasar kelebihan berat barang. "Alat tersebut tidak berjalan lantaran berat beban," katanya menegaskan.
Belum ada kesimpulan dari penyelidikan kepolisian sampai kini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.