Pasangan tersebut dilacak dan dibawa kembali ke desa mereka di distrik Rohtak setelah melarikan diri ke ibu kota India, New Delhi, kata kepala polisi setempat, Anil Kumar. Si perempuan (berusia 20 tahun), diduga telah dipukuli sampai tewas dan kemudian para kerabat, yang marah atas tindakan mereka karena kawin lari, menyasar pasangannya yang berusia 22 tahun, lalu menyerangnya dengan tongkat, kata Inspektur Jenderal Kumar kepada kantor berita AFP. "Ketika membunuh pemuda itu mereka memenggal kepalanya," kata Kumar.
Keluarga itu mencoba untuk membakar jenazah perempuan tersebut tetapi dihentikan polisi, kata Kumar, kepada AFP melalui telepon.
Pasangan tersebut telah menjalin hubungan selama tiga tahun. Si perempuan sedang belajar untuk menjadi guru seni sementara pasangannya juga seorang mahasiswa di perguruan tinggi setempat, kata Kumar.
"Kami telah menangkap ayah gadis itu, ibu, pamannya, dan kami sedang mencari saudara laki-lakinya, seorang teman dan pengemudi mobil yang membawa pasangan itu kembali ke rumahnya di desa Gharnavati," kata kepala polisi itu. "Keduanya berasal dari desa yang sama dan kasta yang sama. Ini pembunuhan demi kehormatan tetapi pembunuhan itu tidak disetujui masyarakat."
India selama berabad-abad menyaksikan pembunuhan yang sering menyasar pasangan muda yang memiliki hubungan tanpa disetejui keluarga, klan, atau masyarakat mereka. Kasus-kasus itu terjadi di daerah pedesaan tradisional. Alasan penolakan beragam tetapi termasuk hubungan beda kasta dan beda agama.
Pembunuhan dilakukan para kerabat demi melindungi reputasi dan kehormatan keluarga.
Polisi di Haryana telah melakukan kampanye untuk menentang pembunuhan demi kehormatan di negara bagian itu. "Kami mengadakan seminar-seminar dan para petugas perempuan kami mengunjungi desa-desa, tetapi senjata pamungkas untuk melawan momok pembunuhan demi kehormatan adalah pendidikan," kata Kumar.
Mahkamah Agung India tahun 2010 mengatakan bahwa hukuman mati harus diterapkan kepada mereka yang terbukti bersalah dalam kasus pembunuhan demi kehormatan. MA menyebut kejahatan itu sebagai "noda" bagi bangsa.
Tidak ada angka resmi tentang pembunuhan demi kehormatan di India. Namun, All India Democratic Women's Association mengatakan, penelitian lembaga itu menunjukkan sekitar 1.000 kasus semacam itu setiap tahun terjadi di India.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.