Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Sipil Suriah Alami "Jalan Buntu"

Kompas.com - 20/09/2013, 11:38 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Wakil Perdana Menteri Suriah mengatakan, perang sipil di wilayah itu telah mencapai jalan buntu, saat kedua pihak yang berseteru tidak cukup kuat untuk menang.

"Kelompok oposisi bersenjata maupun rezim mampu untuk mengalahkan masing-masing," kata Wakil Perdana Menteri Suriah, Qadri Jamil. "Kekuatan yang berimbang ini tidak akan berubah untuk sementara waktu," tambahnya.

Qadri Jamil mengatakan kepada surat kabar Inggris, The Guardian, bahwa Damaskus akan meminta gencatan senjata dengan kehadiran pemantau internasional, seperti yang pernah diusulkan di Jenewa.

Menurutnya, kehadiran pemantau internasional yang independen, akan membuka jalan bagi proses politik yang damai dan bebas dari campur tangan pihak luar.

Dalam proses itu, dia menambahkan, semua pihak tidak perlu takut bahwa rezim yang berkuasa sekarang akan terus berkuasa. Jamil menekankan bahwa dia berbicara mengatasnamakan Pemerintah Suriah.

Dorongan Rusia

Wartawan BBC Jim Muir di Beirut mengatakan, pernyataan Jamil ini tampaknya mencerminkan dorongan Rusia agar rezim Suriah mempersiapkan pembicaraan damai. Jamil adalah mantan pimpinan Partai Komunis Suriah, yang partainya ikut ambil bagian dalam demonstrasi terhadap Rezim Assad pada awal-awal tuntutan reformasi di Suriah.

Sementara itu, AS telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk melakukan tindakan terkait persediaan senjata kimia milik Suriah.

Menteri Luar Negeri John Kerry akan meminta DK PBB untuk mencantumkannya dalam "resolusi tidak mengikat" pada pertemuan pekan depan, walaupun Rusia menolaknya.

Lebih lanjut Jamil mengatakan kepada The Guardian bahwa ekonomi Suriah saat ini mengalami krisis akibat perang sipil yang dimulai awal 2011 lalu. Lebih dari 100.000 orang telah tewas dalam konflik itu, menurut PBB, dan jutaan orang telah meninggalkan negeri itu atau menjadi tunawisma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com