ATHENA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Yunani, Antonis Samaras, Kamis (19/9/2013) mengatakan pemerintah bertekad menghentikan partai sayap kanan Golden Dawn merongrong demokrasi di negara itu.
Samaras mengatakan hal tersebut dalam siaran televisi nasional setelah pembunuhan aktivis dan musisi sayap kiri, Pavlos Fyssas, yang diduga dilakukan seorang anggota Golden Dawn.
"Pemerintah bertekad untuk tidak membiarkan keturunan-keturunan Nazi meracuni kehidupan sosial, melakukan kejahatan, meneror dan merongrong fondasi negara yang melahirkan demokrasi," kata Samaras.
Pernyataan PM Yunani dikeluarkan pada hari pemakaman Pavlos Fyssas yang ditusuk Selasa lalu. Ratusan orang menghadiri pemakaman di Athena.
Sebagian dari mereka meneriakkan yel-yel "Babi! Fasis" Pembunuh!" untuk merujuk pada partai sayap kanan. Berbagai aksi protes digelar kemarin untuk menentang pembunuhan musisi berusia 34 tahun tersebut. Ia dikenal dengan nama populernya Killah P.
Fyssas ditusuk dua kali di dada dalam suatu perkelahian setelah ia dan teman-temannya menonton pertandingan sepak bola di sebuah kafe.
Sejumlah saksi mata mengatakan Fyssas dan teman-temannya dikejar sekelompok orang sebelum ditusuk.
Seorang pria berusia 45 tahun dilaporkan mengaku sebagai pelaku penusukan Pavlos Fyssas.
Tersangka adalah anggota Golden Dawn, partai sayap kanan yang dituding terlibat sejumlah aksi kekerasan terhadap kaum imigran di Yunani.
Namun Partai Golden Dawn membantah terlibat dalam pembunuhan Fyssas. Partai juga menolak disebut sebagai gerakan neo-Nazi, meskipun simbolnya menyerupai swastika.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.