"Kami diberi tahu terdapat sejumlah bukti bahwa pemberontak juga melakukan serangan senjata kimia," kata Ryabkov seperti dikutip kantor berita Rusia, Rabu (18/9/2013).
Setelah mendapatkan bukti baru itu, Ryabkov menambahkan, Rusia akan menyelidiki serius dugaan keterlibatan pasukan pemberontak dalam penggunaan senjata kimia.
Selain itu, Rusia kembali menekankan kemungkinan serangan senjata kimia itu adalah sebuah provokasi yang dilakukan pemberontak untuk menarik intervensi militer Barat.
Ryabkov menambahkan, Rusia mengaku kecewa dengan laporan PBB terkait serangan senjata kimia di Suriah yang dirilis pekan ini. Ryabkov menilai laporan itu "tebang pilih" dan mengabaikan episode lain masalah ini.
"Tanpa gambaran lengkap, kita tak dapat membuat keputusan yang baik selain sebuah keputusan yang dipolitisasi, bias, dan satu sisi," ujar Ryabkov.
Kunjungan Ryabkov ke Damaskus adalah untuk menyampaikan hasil persetujuan antara Washington dan Moskwa yang dicapai di Geneva, Swiss, terkait pemusnahan senjata kimia Suriah.
Dalam kunjungannya itu, Ryabkov menekankan perlunya pihak Suriah menyerahkan seluruh rincian persediaan persenjataan kimianya kepada Organisasi Anti-Senjata Kimia, yang merupakan langkah pertama dari kesepakatan Rusia-AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.