Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petahana dan Oposisi Kamboja Siap Seiya Sekata

Kompas.com - 17/09/2013, 14:28 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Dialog lanjutan untuk mencari solusi politik di Kamboja masih terus berlangsung sampai dengan berita ini diunggah, Selasa (17/9/2013). Menurut warta AP, pembicaraan antara petahana Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen dan tokoh oposisi Sam Rainsy bakal mencapai sebuah kesepakatan. Kalau hal itu terwujud, keduanya pun bakal seiya sekata membawa Kamboja ke masa depan.

"Kami bergerak menujuk kesepakatan kedua pihak soal politik dan reformasi institusi di Kamboja,"kata Juru Bicara Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP) Yim Sovann. CNRP adalah partai oposisi pimpinan Sam Rainsy.

Hal sama disampaikan oleh pihak Hun Sen melalui Prak Sokhonn, salah seorang menteri kabinet. "Kami sampai pada banyak pemahaman bersama. Tapi, kami bakal bertemu kembali untuk berdiskusi lebih mendalam,"katanya.

Kedua pihak juga menyampaikan kalau dialog hari ini tidak menghasilkan pernyataan bersama. "Pertemuan mendatang bakal makin memperkecil perbedaan kedua belah pihak,"ujar Sokhonn.

Baik Sokhonn maupun Sovann memang tidak memerinci soal kesepahaman-kesepahaman yang telah dicapai.

Kecurangan

Pihak Rainsy menilai ada dugaan kecurangan dalam pemilihan umum pada Juli silam. Hasil pemilu menunjukkan kalau petahana memenangi 68 kursi parlemen melalui Partai Rakyat Kamboja (CPP). Sementara, 55 kursi lainnya menjadi milik CNRP.

 Rainsy menuntut adalah komite kebenaran untuk menelisik dugaan kecurangan itu. Soalnya, dalam hitung-hitungan Rainsy, pihak CNRP justru jadi pemenang dengan perolehan 63 kursi versus 60 kursi milik CPP. CNRP mengancam akan memboikot pembukaan persidangan perdana parlemen pada Senin (23/9/2013) mendatang.  

Insiden berdarah pecah pada Minggu (15/9/2013) lalu saat oposisi melancarkan aksi protes di Phnom Penh. Dalam kejadian itu, satu pemrotes tewas dan satu polisi terluka.

Pada dialog Senin lalu, kedua belah pihak menyetujui tiga poin. Pertama, meminta partisipasi Raja Norodom Sihamoni untuk menyerukan penghentian kekerasan pemilu. Kedua, menciptakan mekanisme untuk mereformasi sistem pemilu di masa mendatang. Ketiga, baik Hun Sen maupun Sam Rainsy sepakat untuk melanjutkan negosiasi sesuai pernyataan bersama sebelumnya.

TANG CHHIN SOTHY / AFP Perdana Menteri Kamboja Hun Sen sudah berkuasa selama 28 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com