Kementerian Pertahanan Korsel, Senin (16/9/2013), mengatakan, pria itu ditembak mati setelah dia tidak mengindahkan peringatan untuk membatalkan niatnya.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan, saat mencoba melintasi sungai Imjin, pria itu membawa paspor Korea Selatan.
Dari paspor itulah aparat perbatasan mengetahui identitasnya yaitu Nam Yong-ho (47).
Nam, lanjut juru bicara Kemenhan, mendatangi tepian sungai Imjin yang menjadi batas dengan wilayah barat Korea Utara pada pukul 02.30 dini hari waktu setempat.
Pasukan penjaga perbatasan melihat Nam yang akan melompat ke dalam sungai. Seorang prajurit kemudian melepaskan tembakan peringatan dan berteriak agar Nam membatalkan niatnya.
"Karena tidak mengindahkan peringatan, prajurit langsung melepaskan tembakan. Jasadnya kini sudah ditemukan," ujar juru bicara Kemenhan.
Nam diduga kuat ingin membelot ke Korea Utara. Saat melompat ke sungai, Nam melengkapi dirinya dengan pelampung untuk membantunya menyeberang.
Dari paspornya diketahui bahwa Nam pernah dideportasi dari Jepang pada Juni lalu.
Pembelotan warga Korea Selatan ke Utara sangat jarang terjadi. Sejauh ini belum pernah terjadi tentara Korea Selatan menembak seseorang yang akan menyeberang ke Utara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.