Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompleks Industri Kaesong Akhirnya Dibuka Kembali

Kompas.com - 16/09/2013, 16:00 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Kompleks industri Kaesong di Korea Utara kembali dibuka, lima bulan setelah ditutup akibat tensi politik yang meninggi dengan Selatan.

Wartawan BBC melaporkan pembukaan ini ditandai dengan barisan truk dan mobil yang mulai melintasi perbatasan Korea Utara tepat pukul 08.00 waktu setempat.

Lebih dari 800 pekerja Korea Selatan dijadwalkan akan melintasi perbatasan menuju pusat industri bersama ini.

Seoul sebelumnya juga telah mengirimkan juru runding yang akan membicarakan jalan untuk menarik investasi asing dan menjamin stabilitas masa depan.

Zona Kaesong, yang terletak di kawasan Korea Utara, adalah rumah bagi 123 pabrik Korea Selatan yang mempekerjakan lebih dari 50.000 warga Korea Utara.

Lokasi ini merupakan proyek bersama terakhir di antara dua Korea sekaligus sumber pendapatan penting bagi Pyongyang.

Korea Utara memindahkan semua pekerja mereka pada April silam setelah uji coba nuklir ketiga 12 Februari yang memicu ketegangan di Semenanjung Korea dan membawa pada sanksi PBB.

Lima butir kesepakatan

Tak lama kemudian, Korea Selatan dan AS menggelar latihan militer tahunan, yang semakin membuat kemarahan Pyongyang berlanjut.

Dua Korea kemudian menggelar sejumlah pertemuan terkait pembukaan kembali kompleks Kaesong dan akhirnya mencapai kesepakatan bulan lalu. 

Di bawah lima butir kesepakatan, kompleks ini akan terbuka bagi investor asing, membuat Korea Utara semakin sulit untuk secara sepihak menutupnya lagi.

Perusahaan Korea Selatan juga akan dibebaskan dari pajak hingga akhir tahun, sebagai bagian dari imbalan kerugian yang didapat saat kompleks ini tutup.

Namun, sejumlah pengusaha lokal tetap khawatir tentang risiko berbisnis dengan Pyongyang.

"Sejujurnya, saya tetap merasa gugup, karena Anda tidak pernah tahu kapan Utara akan mengubah pikiran mereka di masa depan," kata seorang manajer tekstil kepada kantor berita AFP.

"Siapa yang tahu jika krisis seperti ini tidak akan terjadi lagi?" katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com