Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Kamboja Minta Penghentian Kekerasan Pemilu

Kompas.com - 16/09/2013, 13:35 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Raja Kamboja Norodom Sihamoni dalam pesan kerajaan pada Senin (16/9/2013), meminta penghentian kekerasan akibat pemilu di negeri tersebut. "Jangan lagi menggunakan kekerasan,"katanya di Istana Kerajaan Phnom Penh.

Raja Sihamoni mengingatkan agar seluruh rakyat Kamboja kembali kepada tradisi tanpakekerasan. "Kekerasan hanya akan mengantarkan Kamboja ke arah perpecahan,"katanya.

Keprihatinan Raja Sihamoni memang berangkat dari pertikaian kelompok pemrotes oposisi versus polisi pada Minggu (15/9/2013) malam di sebuah jembatan layang di Phnom Penh. Insiden itu menewaskan satu orang pemrotes dan melukai satu orang polisi. "Saya sangat sedih. Saya menyampaikan dukacita terhadap keluarga korban meninggal dunia maupun terluka,"katanya mantan putra mahkota mendiang Raja Norodom Sihanouk itu.

Kamboja, tulis AP, menghelat pemilihan umum pada 28 Juli 2013. Hasil pemilu itu menunjukkan kalau partai petahana, Partai Rakyat Kamboja (CPP) pimpinan Hun Sen memenangi 68 kursi parlemen. Sementara, Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP) pimpinan Sam Rainsy mendapat 55 kursi.

Atas hasil tersebut, CNRP tak mengakuinya. Menurut CNRP, mestinya partai itu memenangi 63 kursi. Sementara, CPP mestinya cuma mendapat 60 kursi. "CNRP merasa ada kecurangan dalam pemilu,"kata pernyataan CNRP.

Sementara itu, menurut politisi senior CPP Cheam Yeap, pertemuan antara Hun Sen dan Sam Rainsy fokus pada topik mengenai kebuntuan politik berikut alokasi posisi kepemimpinan di parlemen. Pada sisi lain, politisi senior sekaligus juru bicara CNRP Yim Sovann mengatakan kalau pihaknya menginginkan adanya reformasi di Komisi Pemilihan Umum Nasional Kamboja.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com