Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Sikh Gugat Larangan Berkendara Pakai "Turban"

Kompas.com - 12/09/2013, 08:27 WIB
HOBART, KOMPAS.COM — Seorang pria warga Kota Hobart, Australia, berupaya mengubah aturan di kotanya agar warga beragama Sikh seperti dirinya bisa mengendarai sepeda motor dengan menggunakan turban (penutup kepala para pria Sikh) ketimbang menggunakan helm.

Harpreed Singh, yang berasal dari New Delhi, sudah tidak pernah lagi mengendarai sepeda motor sejak pindah ke Tasmania tahun 2008 lalu karena aturan hukum mengharuskan pengendara sepeda motor menggunakan helm.

Sebagai penganut agama Sikh, Singh menggunakan turban karena alasan keyakinan dan tidak mau menyingkirkannya agar bisa menggunakan helm. "Saya tidak bisa bepergian tanpa menggunakan turban ini ke mana pun, seperti ke kantor atau ke rumah kerabat. Saya tidak bisa telanjang kepala," tuturnya.

"Saya telah menggunakan turban sejak kelas VI SD dan saya juga telah mengendarai motor sepanjang umur saya. Di India dibolehkan menggunakan turban saja, begitu juga di Inggris, Kanada, dan Amerika. Warga Sikh di sana boleh mengendarai sepeda motor dengan hanya memakai turban, bukan helm," Singh menjelaskan alasannya.

Sementara itu, kebanyakan warga Sikh di negara bagian Australia lainnya juga dibolehkan mengendarai sepeda tanpa helm, tetapi pengecualian ini tidak berlaku bagi pengendara sepeda motor.

Di Tasmania, denda karena tidak menggunakan helm adalah 140 dollar Australia dan 3 poin catatan perilaku buruk berkendara.

Namun, Singh memutuskan untuk tidak berdiam diri saja menghadapi aturan tersebut. Oleh karenanya, ia sudah meminta nasihat hukum untuk mengubah aturan tersebut. "Seharusnya semua warga Sikh yang ingin mengendari sepeda motor dibolehkan hanya memakai turban, jadi bukan hanya untuk saya sendiri. Saya ingin melakukan langkah hukum ini atas kepentingan seluruh komunitas Sikh."

Pemerintah Tasmania mengatakan, komisi transportasi di negaranya memiliki kekuasaan untuk mengecualikan individu dari keharusan menggunakan helm atau pelindung kepala.

Dukungan pengecualian

Perwakilan Komisi Anti-Diskriminasi Australia, Robin Banks, mengatakan akan lebih baik memang jika para penganut Sikh diberikan pengecualian. Ia ingin menghindari situasi ketika semua warga Sikh perlu mengajukan permohonan pengecualian dan membuktikan mereka memiliki izin tersebut jika diberhentikan oleh polisi di jalan.

"Pendekatan yang lebih baik sepertinya dengan mengatakan 'Oke, kami memberikan pengecualian ini untuk semua orang yang memakai turban'," kata Banks.

Seperti Singh, Banks juga merujuk ke belahan dunia lain yang telah melakukan perubahan serupa. "Di Kanada ada kasus HAM yang akhirnya membuat pengadilan memutuskan daripada menggunakan helm, atau helm keselamatan pelindung di lokasi bangunan, akhirnya warga Sikh dibolehkan hanya menggunakan turban mereka."

Sementara itu, Ketua Badan Sepeda Motor Australia Shaun Lennard mengaku berempati kepada warga Sikh. Namun, ia menolak wacana tersebut. "Usulan ini memang kedengarannya masuk akal, tapi segera setelah seseorang mengalami kecelakaan dan tidak menggunakan pelindung kepala dan hanya mengenakan sesuatu di kepala mereka, maka seketika itu juga apa yang tampak seperti ide bagus menjadi tidak bagus sama sekali," kata Lennard.

"Semua riset di seluruh dunia menunjukkan helm pengendara sepeda motor memberikan hasil positif yang penting bagi keamanan dan keselamatan pengendara motor jika terjadi kecelakaan. Itu tidak terbantahkan," ujarnya.

Meski demikian, Singh percaya ia bisa mengendarai sepeda motor dengan aman tanpa helm. "Ini bukan semata mengendarai sepeda motor, melainkan juga masalah bagaimana Anda berkendara. Jika kehilangan konsentrasi, maka Anda tidak akan aman dan selamat meskipun menggunakan helm," katanya membela argumennya.

Singh sendiri mengaku sudah menemukan sepeda motor kesukaannya, yakni Triumph. "Itu sepeda motor yang akan saya beli, tapi baru akan saya beli kalau saya sudah dibolehkan mengendarainya dengan hanya menggunakan turban di kepala."

Bagi Singh dan rekannya sesama warga Sikh di Tasmania, izin tersebut merupakan kemenangan (Triumph) yang sesungguhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com