Minggu lalu, Fransiskus menelepon seorang perempuan Italia yang hamil di luar nikah. Kekasih perempuan itu, yang ternyata telah beristri, mendorongnya untuk melakukan aborsi. Anna Romano, nama perempuan itu, gundah. Ia lalu menulis surat kepada Sri Paus tentang masalahnya. Hari Selasa (3/9/2013) lalu, Romano menerima panggilan telepon mengejutkan dari Sri Paus, yang memberinya dukungan dan bahkan mengatakan, dia akan membaptis bayi Romano jika perempuan itu tidak bisa menemukan seorang pastor yang bersedia untuk membaptisnya.
"Halo, Anna," sapa suara di ujung telepon. "Ini Paus Fransiskus."
"Saya ketakutan," kata perempuan berusia 35 tahun itu kepada Il Messaggero, harian di Roma. "Saya mengenali suaranya dan saya langsung tahu bahwa itu benar-benar Sri Paus."
Anna menambahkan, "Kami hanya bertelepon selama beberapa menit, tetapi hati saya dipenuhi sukacita. Ketika kami berbicara, pada saat bersamaan, saya mengusap-usap perut saya. Saya tidak tahu jenis kelamin bayi saya, tetapi jika Paus membaptisnya dan anak itu laki-laki, saya tidak ragu untuk memberinya nama Fransiskus."
Sementara itu, dua hari berturut-turut pada minggu lalu, Vatikan juga harus mambantah dua laporan tentang panggilan telepon yang dikatakan datang dari Paus. Menurut pihak Vatikan, keduanya merupakan kebohongan atau rumor.
Hari Kamis, harian Argentina, Clarin, yang biasanya terinformasikan dengan baik tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan Fransiskus, mantan Uskup Agung Buenos Aires, menulis bahwa Paus telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Pembicaraan itu merupakan bagian dari upaya diplomatik Vatikan untuk mencegah serangan militer AS terhadap negara itu.
Namun, Federico Lombardi, juru bicara Vatikan, menegaskan bahwa berita itu "benar-benar tidak berdasar".
Kemudian, hari Jumat, Lombardi harus membantah laporan sebuah surat kabar bahwa Fransiskus telah menelepon seorang pemuda gay di Perancis yang mengaku kesulitan menjadi seorang Katolik yang gay dalam suratnya kepada Paus.
"Saya bisa dengan pasti mambantah bahwa Paus telah menelepon seorang pemuda di Perancis itu," kata Lombardi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.