Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2013, 15:21 WIB
EditorEgidius Patnistik
VATICAN CITY, KOMPAS.COM — Paus Fransiskus, dari kompleksnya di Vatikan, telah menelepon sendiri tukang sepatunya di Argentina untuk menanyakan perbaikan sepatu, menelepon tukang koran untuk membatalkan langganan, dan menelepon seorang perempuan yang diperkosa seorang polisi lokal untuk menguatkan perempuan itu.

Minggu lalu, Fransiskus menelepon seorang perempuan Italia yang hamil di luar nikah. Kekasih perempuan itu, yang ternyata telah beristri, mendorongnya untuk melakukan aborsi. Anna Romano, nama perempuan itu, gundah. Ia lalu menulis surat kepada Sri Paus tentang masalahnya. Hari Selasa (3/9/2013) lalu, Romano menerima panggilan telepon mengejutkan dari Sri Paus, yang memberinya dukungan dan bahkan mengatakan, dia akan membaptis bayi Romano jika perempuan itu tidak bisa menemukan seorang pastor yang bersedia untuk membaptisnya.

"Halo, Anna," sapa suara di ujung telepon. "Ini Paus Fransiskus."

"Saya ketakutan," kata perempuan berusia 35 tahun itu kepada Il Messaggero, harian di Roma. "Saya mengenali suaranya dan saya langsung tahu bahwa itu benar-benar Sri Paus."

Anna menambahkan, "Kami hanya bertelepon selama beberapa menit, tetapi hati saya dipenuhi sukacita. Ketika kami berbicara, pada saat bersamaan, saya mengusap-usap perut saya. Saya tidak tahu jenis kelamin bayi saya, tetapi jika Paus membaptisnya dan anak itu laki-laki, saya tidak ragu untuk memberinya nama Fransiskus."

Sementara itu, dua hari berturut-turut pada minggu lalu, Vatikan juga harus mambantah dua laporan tentang panggilan telepon yang dikatakan datang dari Paus. Menurut pihak Vatikan, keduanya merupakan kebohongan atau rumor.

Hari Kamis, harian Argentina, Clarin, yang biasanya terinformasikan dengan baik tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan Fransiskus, mantan Uskup Agung Buenos Aires, menulis bahwa Paus telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Pembicaraan itu merupakan bagian dari upaya diplomatik Vatikan untuk mencegah serangan militer AS terhadap negara itu.

Namun, Federico Lombardi, juru bicara Vatikan, menegaskan bahwa berita itu "benar-benar tidak berdasar".

Kemudian, hari Jumat, Lombardi harus membantah laporan sebuah surat kabar bahwa Fransiskus telah menelepon seorang pemuda gay di Perancis yang mengaku kesulitan menjadi seorang Katolik yang gay dalam suratnya kepada Paus.

"Saya bisa dengan pasti mambantah bahwa Paus telah menelepon seorang pemuda di Perancis itu," kata Lombardi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com