"Para politisi sepakat dengan kekhawatiran kami bahwa solusi militer justru akan menciptakan terorisme, baik di Suriah maupun negara tetangganya," ujar Menlu Rusia Sergei Lavrov seusai bertemu dengan Menlu Suriah Walid al-Muallem.
Lavrov juga memperingatkan, serangan militer justru akan menambah jumlah pengungsi Suriah yang kini sudah mencapai jumlah lebih dari dua juta orang.
Rusia, lanjut Lavrov, kini sangat khawatir terhadap nasib warganya di Suriah yang akibat rencana serangan militer AS, nyawa mereka kini berada dalam bahaya.
"Kemungkinan untuk solusi politik masih ada. Menlu Suriah meyakinkan saya, Damaskus siap melakukan pembicaraan damai," ujar Lavrov.
Pada mei lalu, Rusia dan AS sudah sepakat akan menggelar konferensi damai untuk Suriah di Geneva, Swiss.
Konferensi itu diharapkan bisa membawa semua pihak yang berseteru ke meja perundingan. Namun, ide ini jauh dari terealisasi akibat ketegangan Moskwa dan Washington.
"Kami sangat siap untuk mengambil bagian dalam konferensi Geneva tanpa prakondisi," kata Muallem, yang sebelumnya mengucapkan terima kasih atas dukungan Rusia kepada Suriah.
"Kami juga siap untuk dialog dengan seluruh kekuatan politik yang menginginkan perdamaian di negeri kami," lanjut Muallem.
Namun, Muallem memperingatkan bahwa posisi politik Suriah bisa berubah jika serangan militer AS benar-benar dilangsungkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.