Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Kursi DK PBB, PM Selandia Baru "Turun Gunung"

Kompas.com - 09/09/2013, 13:12 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Selandia Baru menganggap penting satu kursi anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB. Makanya, tulis AP pada Senin (9/9/2013), dua petinggi Negeri Kiwi itu menjemput kesempatan.

Alhasil, Perdana Menteri (PM) John Key pun "turun gunung" alias ikut ambil bagian dalam lobi hingga ke Markas Besar PBB di New York, AS. Menteri Luar Negeri Murray McCully mendampingi John Key ke Negeri Uwak Sam (US).

Rencananya, keduanya bertolak ke AS bulan ini. Berdua akan ikut serta dalam pertemuan di Majelis Umum PBB. John Key bakal menjadi pembicara pada 26 September 2013 pada debat umum di Majelis Umum. "Ini kesempatan besar lantaran forum itu adalah pertemuan akbar para pemimpin dunia,"kata pernyataan
 pemerintah Selandia Baru.  

Catatan menunjukkan Selandia Baru adalah kandidat anggota tidak tetap DK PBB periode 2015-2016. "Negara kecil seperti Selandia Baru berhasrat mendapat sebuah tempat di meja sohor PBB. Selandia Baru membagikan keinginannya dengan sesama negara lain untuk membuat betapa kuat dan efektifnya PBB,"kata John Key.

Lobi

Rupanya, rute lobi John Key ke New York terbilang komplet. Di kota itu dia bakal bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron serta Menlu Inggris William Hague. Tak cuma itu, John Key juga mengincar sesi pembicaraan empat mata dengan pemimpin oposisi Inggris Ed Milliband.

Dalam kesempatan tersebut, John Key juga punya jadwal berbicara dengan Presiden Perancis Francois Hollande berikut PM Perancis Jean-Marc Ayrault. Orang ketiga petinggi Perancis yang masuk dalam daftar "bidikan"John Key adalah Menteri Keuangan Perancis Pierre Moscovici. "Eropa masih penting bagi masa depan kesejahteraan dan keamanan Selandia Baru," demikian John Key.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com