Sosok Moussa bukanlah orang baru dalam perkembangan politik Mesir. Soalnya, pria kelahiran Kairo pada 3 Oktober 1936 ini adalah mantan Sekretaris Jenderal Liga Arab. Sepuluh tahun lamanya, Moussa menduduki jabatan ini sampai dengan 1 Juni 2011.
Tak cuma itu, putra mantan anggota parlemen Mesir Mohammad Moussa ini adalah mantan Menteri Luar Negeri Mesir periode 1991 sampai dengan 2001. Periode 1958 sampai dengan 1972 adalah masa bagi Moussa menjalani pekerjaan sebagai diplomat karier mulai dari Swiss, PBB hingga India.
Terkait panel tersebut, tercatat ada 3 wakil dari Al-Azhar, institusi religius utama warga sunni. Lalu, ada 3 pemuka agama Kristen. Masuk juga di panel ini adalah pakar pendidikan dari universitas dan kelompok seniman Mesir.
Kemudian, 4 anggota panel berasal dari kalangan pemuda. Mereka memegang peran penting saat menggulingkan Hosni Mubarak hingga Mohamed Morsi.
Selanjutnya, masih ada 2 kursi bagi kelompok Islam lainnya. Satu untuk Ikhwanul Muslimin (IM). Satu lagi untuk kelompok Islam ultrakonservatif Salafi, Partai Nour.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.