Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Bocah Temukan Mumi di Loteng Kediaman Kakeknya

Kompas.com - 05/09/2013, 15:56 WIB
BERLIN, KOMPAS.com — Kepolisian Jerman kini menghadapi sebuah misteri setelah seorang bocah berusia 10 tahun menemukan sesosok mumi di dalam sebuah peti sarkofagus di loteng kediaman kakeknya di kota Diepholz, Jerman.

Hasil CT scan mengungkap mumi itu adalah sesosok jasad manusia yang sangat terawat dengan sebuah anak panah menancap di mata sebelah kiri, tengkorak yang utuh, dan kedua tangan menyilang di atas dada. Demikian kabar dari harian Kreiszeitung.

Teka teki bertambah rumit setelah ditemukan topeng kematian di dalam kotak sarkofagus itu. Selain itu, hasil pemeriksaan sinar-X juga menunjukkan lapisan logam yang menutupi tulang manusia dari jenis kelamin yang belum diketahui sepanjang 1,49 meter.

Ayah bocah itu, Lutz-Wolfgang Kettler, mengatakan, ayahnya yang meninggal 12 tahun lalu pada dekade 1950-an pernah berkelana ke Afrika Utara dan kemungkinan membawa pulang mumi itu sebagai suvenir.

Kain yang digunakan untuk membungkus mumi itu—yang belum dibuka karena khawatir akan merusak jasad manusia di dalamnya—adalah buatan mesin pintal abad ke-20.

Sementara itu, patologis Andreas Nerlich dari RS Bogenhausen Muenchen, kepada situs berita Spiegel Online, mengatakan, tengkorak dan tulang di dalam kotak itu asli, tetapi muminya palsu.

"Mumi itu dibuat dari satu atau beberapa jasad manusia," kata Nerlich.

"Sejak bocah itu, Alexander, menemukan mumi ini sebulan lalu, kami justru menghadapi lebih banyak pertanyaan," tambah Nerlich.

Polisi di kota Diepholz kini masih menyelidiki dan mencari informasi tambahan terkait asal mumi itu sebelum mengambil sebuah kesimpulan.

"Kami menunggu hingga kami mengetahui usia tulang manusia itu," kata juru bicara kepolisian Frank Bavendiek kepada kantor berita Jerman, DPA.

"Jika tulang itu berusia ratusan tahun, itu adalah mumi asli dan kami akan menghentikan penyelidikan," tambah Bavendiek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com