Berdasarkan pada hampir 99.000 sampel yang diambil tahun 2010, studi itu memperkirakan bahwa 11,6 persen orang dewasa China menderita diabetes, yang membuat tingkat prevalensi China terhadap penyakit itu menjadi yang tertinggi di dunia. "Prevalensi diabetes telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir dan sekarang mencapai proporsi epidemi di China," tulis sejumlah peneliti.
JAMA mencatat bahwa angka penderita diabetes di China telah meningkat secara dramatis selama beberapa dekade terakhir. Tahun 1980 jumlah penderita diabetes di China kurang dari satu persen dari total jumlah penduduk, jumlah itu naik menjadi 5,5 persen tahun 2001, jadi 9,7 persen tahun 2007, dan kini menjadi 11,6 persen.
Penelitian JAMA juga menunjukkan bahwa prevalensi penyakit tersebut telah meningkat saat pembangunan ekonomi telah mengakibatkan banyak warga mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. "Diabetes adalah tantangan masyarakat dan perawatan kesehatan karena punya pengaruhi yang rumit antara faktor genetik, perinatal (periode beberapa bulan sebelum dan sesudah kelahiran), gaya hidup, dan lingkungan, untuk menyebut beberapa persoalan. Modernisasi yang cepat telah menghasilkan suatu lingkungan yang menyebabkan orang jadi obesitas yang ditandai dengan kelimpahan makanan, fisik yang tidak aktif, dan tekanan psikososial," tulis Dr Juliana Chan dari Chinese University of Hong Kong dalam sebuah editorial yang menyertai laporan tersebut.
Hanya satu dari tiga pasien yang menyadari kondisinya, dan hanya satu dari empat yang menjalani pengobatan. "Bahkan ketika seorang menyadari risiko kondisinya, sistem perawatan kesehatan di banyak wilayah berkembang tidak dirancang untuk mengelola dan mendukung sejumlah kebutuhan kesehatan seseorang selama 30 sampai 40 tahun atau lebih," tambah Chan.
Menurut Federasi Diabetes Internasional, lebih dari 371 juta orang menderita diabetes di seluruh dunia, dan 4,8 juta orang meninggal karena penyakit itu tahun 2012. Data baru JAMA itu menunjukkan bahwa China memiliki tingkat prevalensi diabetes yang lebih tinggi ketimbang AS. Di AS hanya 11,3 persen orang dewasa yang menderita penyakit itu.
"Diabetes di China telah menjadi bencana," kata Paul Zimmet, presiden kehormatan Federasi Diabetes Internasional, kepada Bloomberg. "Ledakan ekonomi di China telah membawa serta masalah medis yang bisa membuat bangkrut sistem kesehatan. Pertanyaan besarnya adalah tentang kapasitas Cina untuk menangani masalah kesehatan sebesar itu."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.