Harian Daily Mail melaporkan, hobi Asma membelikan makanan mewah untuk anak-anaknya, mengenakan pakaian karya desainer ternama, dan membeli berbagai produk mahal secara online tidak terhenti.
Seorang sumber bahkan menyatakan, Asma secara rutin memesan makanan Barat untuk ketiga anaknya karena dia ingin mereka tak hanya mengonsumsi makanan Suriah.
Padahal, Asma dan anak-anak Assad kini harus tinggal di dalam tempat perlindungan antibom untuk menghindari serangan maut yang setiap saat bisa menghantam.
Tahun lalu, berdasarkan sebuah surat elektronik yang bocor, Asma memesan perabotan, termasuk lima tempat lilin dari sebuah toko di London. Harga barang pesanan Asma tidak murah, semua perabotan itu berharga 270.000 poundsterling atau hampir Rp 5 miliar.
Namun, karena Suriah terkena sanksi ekonomi maka barang-barang itu dimasukkan ke Suriah melalui Lebanon.
Bahkan dikabarkan, belum lama ini Asma pergi sendiri ke Lebanon untuk bertemu kedua orangtuanya yang tinggal di London, Inggris.
"Dari Damaskus ke Lebanon tak membutuhkan waktu lama. Orangtua Asma menghabiskan sebagian besar waktu di Lebanon sehingga mereka bisa bertemu Asma," kata Ayman Abdel Nour, mantan penasihat Bashar al-Assad.
"Asma Assad tak punya hati. Dia hanya terobsesi untuk mempercantik diri. Dia adalah pusat dari kebodohan ini," tambah Ayman.
Asma menikah dengan Bashar al-Assad pada 2000. Dia dibesarkan di London dan belajar komputer, sains, dan sastra Perancis di ibu kota Inggris itu.
Saat berjumpa Assad, Asma masih bekerja di perusahaan JP Morgan. Assad saat itu sedang mengenyam ilmu untuk menjadi seorang dokter mata.
Pada Maret 2011 majalah terbitan AS Vogue memicu kontroversi setelah memublikasikan profil Asma al-Assad. Dalam artikel itu, Vogue menyebut Asma sebagai "sekuntum mawar di gurun pasir". Majalah itu bahkan menggambarkan Asma sebagai sosok muda, glamor, dan sangat cantik.
Namun, akhirnya Vogue menarik artikel yang menggambarkan kehidupan pribadi Bashar al-Assad itu dari situs web resminya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.