Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2013, 13:50 WIB
EditorEgidius Patnistik
KAIRO, KOMPAS.COM - Otoritas Mesir menyatakan sebuah rencana untuk menyerang sebuah kapal kontainer dengan tujuan mengacaukan jadwal perjalanan kapal laut di jalur pelayaran Terusan Suez telah diungkap.

Otoritas jasa Terusan tersebut Mohab Mamish mengatakan "unsur teroris" menggunakan sebuah kapal berbendera Panama sebagai sasaran serangan Sabtu (31/08) namun rencana itu gagal.

Muncul laporan terjadi dua kali ledakan namun rincian peristiwanya belum jelas.

Serangan sebelumnya beberapa kali menyasar kawasan Gurun Sinai sejak pemerintahan yang dikuasai Presiden Muhammad Mursi dilengserkan dari kekuasaan.

Menurut sejumlah laporan yang belum dikonfirmasi kebenarannya, dua ledakan terjadi sekitar pukul 12.30 GMT saat kapal yang disasar, Cosco Asia, melewati perairan setempat.

"Situasinya diatasi dengan tegas oleh pasukan keamanan," kata Laksamana Mamish melalui sebuah pernyataan.

Terusan Suez ini, membentang antara Port Said dan Suez, merupakan jalur pelayaran vital dalam peta perdagangan dunia antara Laut Merah dan Laut Mediterania.

Militan Ditahan

Belum jelas apakah serangan ini terkait dengan masih terus berlanjutnya aksi protes dari kelompok Ikhwanul Muslimin terhadap pendongkelan kekuasaan oleh militer pada 3 Juli yang menurunkan Presiden Mursi dari jabatannya.

Ratusan pendukung Mursi tewas ditembak dalam bentrokan terakhir dengan militer dan lima lagi warga sipil terbunuh pada bentrok hari Jumat (30/08) antara kubu penentang dan pendukung Mursi.

Kekacauan merembet ke Semenanjung Sinai, dimana sekelompok milisi Islamis dituduh melontarkan serangan terhadap pasukan militer negara itu.

Dua polisi terbunuh dalam serangan yang terpisah Jumat lalu, kata Kementrian Dalam Negeri setempat.

Tetapi dalam perkembangan terpisah Kantor Berita Associated Press, Sabtu kemarin melaporkan seorang pimpinan militan ditangkap di Sinai. Ia dituduh terlibat penyerangan pekan lalu yang mengakibatkan 25 polisi yang sedang tak bertugas tewas ditembak. Kelompok ini diduga terkait dengan Al Qaeda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com