Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Serangan ke Suriah, Obama Cari Dukungan Kongres AS

Kompas.com - 01/09/2013, 01:19 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama baru saja selesai memberikan pidatonya terkait masalah Suriah di Gedung Putih, Sabtu (31/8/2013) sore waktu setempat.

Dalam pidatonya itu, Obama menegaskan, meski dirinya memiliki otoritas penuh memerintahkan serangan militer atas Suriah, namun dirinya memilih untuk meminta persetujuan kongres sebagai perwakilan rakyat Amerika Serikat.

"Dalam beberapa hari belakangan, kongres meminta agar mereka didengarkan terkait rencana serangan militer ke Suriah, dan saya menghargai permintaan itu," ujar Obama.

"Sehingga saya akan mencari persetujuan untuk melakukan serangan militer dari para wakil rakyat AS di kongres," tambah Obama.

Dalam pidatonya itu, Obama mengatakan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah tidak hanya menewaskan lebih dari 1.400 orang warga Suriah. Namun, penggunaan senjata kimia ini juga membahayakan untuk para sekutu AS di Timur Tengah.

"Penggunaan senjata kimia ini membahayakan Israel, Jordania, Lebanon, Irak dan Turki," papar Obama.

Sehingga, lanjut Obama, kejahatan pemerintah Suriah itu harus dihadapi dengan sebuah konfrontasi.

"PBB sudah melakukan penyelidikan terkait pengunaan senjata kimia di Suriah. Namun saya katakan penggunaan senjata kimia tak cukup hanya diselidiki namun harus dikonfrontasi," Obama menegaskan.

Sehingga, Obama berharap, kongres AS mampu mengambil keputusan terbaik terkait rencana serangan militer ke Suriah.

"Saya berharap anggota kongres mengesampingkan perbedaan politik dan memutuskan sesuatu yang lebih besar," harap Obama.

Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat mengatakan, penggunaan senjata kimia di dekat Damaskus pekan lalu menewaskan 1429 orang dan 426 korban tewas di antaranya adalah anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NBC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com