Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Pemerkosa Gadis India Terbukti Bersalah

Kompas.com - 31/08/2013, 17:45 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Enam bulan lagi, remaja pemerkosa gadis India pada Desember 2012 itu genap menapaki usia 18 tahun. Namun, boleh jadi, begundal itu urung merayakan hari ulang tahunnya dengan napas lega.

Pasalnya, tulis The Independent pada Sabtu (31/8/2013), pengadilan New Delhi sudah menyatakan kalau terdakwa terbukti bersalah. Kalau menuruti peraturan hukum India, bocah baru gede itu bakal mendekam tiga tahun lamanya di bui.

Sejatinya, masih ada silang sengketa untuk mengadili pelaku. Soalnya, yang bersangkutan masih remaja. Sementara, pihak keluarga korban meminta agar terdakwa diadili sebagai orang dewasa.

Lain soal dengan empat terdakwa lainnya. Andai terbukti bersalah, ketokan final palu hakim adalah hukuman mati.  


Pengadilan maraton memang tengah berjalan saat ini. Menurut rencana, vonis pamungkas bagi seluruh terdakwa bakal rampung pada pertengahan September tahun ini.

Membantah

Awalnya, berandal ingusan itu membantah mentah-mentah terlibat pemerkosaan keji yang berujung tewasnya korban berusia 23 tahun itu. Namun, kerja cepat pihak pengadilan akhirnya membuat remaja yang tak disebutkan namanya itu mengaku.

Sampai kini, pengadilan memang masih mengadili empat pelaku dewasa lainnya. Sejatinya, para penjahat kelamin itu berenam jumlahnya, termasuk pelaku ABG tadi. Di penjara Tihar, satu orang pelaku bernama Ram Singh ditemukan gantung diri pada Maret lalu. Singh adalah pengemudi bus yang ikut memerkosa korban.

Kasus perkosaan itu memang memilukan. Korban yang bersama teman prianya saat kejadian pada 16 Desember 2012 itu dianiaya pula. Teman prianya pun menjadi korban pemukulan bertubi-tubi.

Aksi bejat para penjahat itu bahkan sampai melempar keduanya ke jalanan. Korban, yang juga mahasiswi jurusan fisioterapi tersebut sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura hingga meninggal dunia pada 29 Desember 2012.

Karuan saja, unjuk rasa besar-besaran lantaran kasus tersebut sempat merebak di New Delhi. Pemerintah dan parlemen India pun bereaksi cepat untuk mendorong penegakan keadilan pada kasus tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com