Oleh karena itu, tulis tajuk rencana majalah ini yang akan terbit pada Sabtu (31/8/2013), Partai Buruh adalah partai terbaik untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Dikutip dari Brisbane Times, Jumat (30/8/2013), The Economist mengatakan, mereka melanggar tradisi dengan mendukung Rudd walaupun sadar bahwa rakyat menghadapi pilihan yang sulit.
"Pilihan antara calon yang tujuannya belum jelas dan calon yang kepribadiannya bermasalah memang sulit, tetapi kami memilih Rudd, terutama karena rekam jejak Partai Buruh yang baik," tulis The Economist.
Tajuk yang berjudul "Tak Lagi Beruntung: Kevin Rudd Layak Dipilih Kembali" menambahkan bahwa kemakmuran Australia diperoleh dari ekspor hasil tambang ke China. Namun, keberuntungan ini tampaknya akan berakhir karena permintaan yang mulai berkurang dan harga komoditas ekspor yang menurun.
Pemimpin Partai Liberal Tony Abbott dinilai tak memiliki insting pasar dan gagal menjelaskan salah satu janji utamanya, yaitu dari mana ia mengambil uang untuk membayar gaji ibu-ibu yang mengambil cuti hamil.
"Sikap konservatifnya tak membantu. Dia anti perkawinan gay dan mendukung keinginan rakyat dalam menyikapi pencari suaka yang datang dengan perahu bobrok dari Afganistan, Sri Lanka, dan Vietnam yang sudah ribuan orang yang tewas. Janjinya untuk mengirim balik perahu pencari suaka tampaknya seperti satu-satunya kebijakan luar negerinya," tulis The Economist.
Kritik utamanya terhadap Partai Buruh juga sama, yaitu soal perahu pencari suaka. "Kebijakan Partai Buruh sedikit demi sedikit bergeser ke posisi Abbott dalam hal pencari suaka. Namun, selebihnya Partai Buruh memiliki rekam jejak yang cukup baik," tulis The Economist merujuk penanganan ekonomi negara, program-program sosial, termasuk asuransi bagi orang cacat dan pemasangan jaringan broadband di seluruh negeri.
The Economist melukiskan kisruh internal Partai Buruh membuat Partai Komunis China tampak serasi, sambil mempertanyakan kepribadian Rudd. Namun, dengan semua kelemahan ini, tulisnya, Rudd masih menang dari Abbott.
"Walau ia suka bertindak sendirian, Rudd adalah seorang pengikut jalan tengah paham Blair," tulisnya merujuk mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
"Sebagai seorang pemikir Asia, Rudd mempunyai keahlian yang akan berguna, terutama ketika Australia harus mencari perimbangan antara ketergantungan ekonomi pada China dan ketergantungan keamanan pada Amerika. Akan lebih baik bila ia menghidupkan kembali pendekatan liberalnya pada pencari suaka. Dan siapa tahu, dia bisa memenuhi janjinya untuk bersikap lebih baik pada rekan kerjanya."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.