Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Serang Suriah, Amerika Pakai Rudal Jelajah atau Invasi Lagi?

Kompas.com - 31/08/2013, 04:58 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters
WASHINGTON, KOMPAS.com — Para pejabat militer Amerika Serikat disebut tengah terlibat dalam perdebatan sengit tentang apakah tindakan militer ke Suriah akan berupa serangan terbatas memakai rudal jejalah ataukah serangan luas yang dapat dianggap sebagai invasi ke Suriah.

Pilihan penggunaan rudal jelajah menekankan pada pesan untuk pelanggaran penggunaan senjata kimia, sementara serangan meluas dapat diartikan sebagai intervensi atas perang saudara yang telah mengoyak Suriah sejak 2011 dan menewaskan lebih dari 100.000 warga negara itu.

Perdebatan berlangsung sengit sekaligus hati-hati karena kesadaran bahwa tindakan militer apa pun yang mungkin dilancarkan ke Suriah akan berdampak meluas ke kawasan sekitarnya. Tindakan militer pun dipastikan tidak akan diambil sampai seluruh tim penyelidik PBB yang memeriksa dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah telah seluruhnya keluar dari negara itu.

Anggota terkemuka parlemen Amerika pun menyarankan tindakan militer tak tergesa diambil. Terlebih lagi, Presiden Barack Obama juga dijadwalkan menghadiri pertemuan G-20 di Rusia dan kunjungan kenegaraan ke Swedia. Bila tindakan militer diambil, perintah tersebut tidak diharapkan muncul saat Obama berada di kedua negara itu.

Presiden Obama menggelar briefing dengan tim keamanan nasionalnya terkait konflik Suriah, Jumat (30/8/2013) pagi waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut, Obama disebut mengatakan Amerika tidak keberatan "berjalan sendiri" bila diperlukan, menyusul kekalahan Pemerintah Inggris dalam pemungutan suara di parlemen untuk memutuskan apakah Inggris akan terlibat dalam aksi militer ke Suriah atau tidak pada Kamis (29/8/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com