Komardin mengatakan, selama ini senjata yang menjadi mata dagangan bilateral itu seluruhnya masuk kategori senjata pertahanan. "Kami menjual persenjataan untuk pertahanan antipesawat udara seperti Buk dan Tor, dan sistem persenjataan pertahanan pantai," ujarnya.
Rusia juga mengatakan kalau pihaknya sama sekali tak menjual senjata-senjata baru ke Suriah.
Terkini, Rusia menghancurkan sistem peluru kendali S-300 pesanan Iran. Sementara, S-300 juga masih menjadi bagian negosiasi perdagangan senjata Negeri Beruang Merah dengan Suriah sejak Juni. "Sampai kini, kerja sama teknik persenjataan antara Rusia dengan Suriah tidak melanggar hukum dan norma internasional," kata Penasihat Kremlin, Yuri Ushakov.