Warta AP pada Jumat (30/8/2013), menunjukkan kalau AS dan sekutunya merancang serangan ke Suriah sebagai bentuk hukuman. Pasalnya, AS dan sekutunya menganggap benar tudingan penggunaan senjata kimia oleh pihak rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Di dalam negeri, Presiden AS Barack Obama mesti berhadapan dengan Kongres AS. Pasalnya, 140 anggota Kongres sudah meneken surat agar Obama meminta otoritasi Kongres sebagai dalil menyerang Suriah.
"Dengan tegas kami mengatakan kepada Anda untuk berkonsultasi dan menerima otorisasi dari Kongres sebelum memerintahkan penggunaan kekuatan militer AS di Suriah," kata pernyataan tertulis itu.
Tudingan terhadap Suriah menyeruak saat serangan pada 21 Agustus lalu di Damaskus. Dilaporkan sedikitnya 1.300 orang tewas. Tanda-tanda pada mayat menunjukkan adanya dugaan penggunaan senjata kimia.
Solusi politik
Selanjutnya, Rusia kembali menegaskan soal solusi politik terkait Suriah. Rusia bahkan menolak tudingan AS kalau Pemerintah Suriah berada di belakang penggunaan senjata kimia itu.
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Stephen Harper mengatakan kalau Kanada tak punya rencana misi militer terhadap miliknya di Suriah meski Kanada mengaku mendukung AS.
Beralih ke Belanda, Penasihat Pemerintah Belanda Andre Nollkaemper mengatakan, setiap intervensi ke Suriah tanpa mandat dari Dewan Keamanan PBB adalah perlawanan terhadap hukum internasional.
Lalu, Bulgaria juga berpandangan agar dialog politik adalah jalan utama menuntaskan krisis Suriah. "Bulgaria tidak akan berpartisipasi untuk perang langsung," kata Menteri Pertahanan Bulgaria Angel Naydenov.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.