Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres AS: Pemerintah Suriah Dalangi Serangan Senjata Kimia

Kompas.com - 28/08/2013, 12:20 WIB

HOUSTON, KOMPAS.com — Wakil Presiden AS Joe Biden mengatakan "tidak diragukan lagi" bahwa Pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia dan hal tersebut harus dipertanggungjawabkan.

Pemerintah AS sebelumnya telah mengatakan, pasukan mereka siap menyerang Suriah jika Presiden Barack Obama mengeluarkan perintah.

Joe Biden dalam pidatonya di depan para veteran perang di Houston, Texas, mengatakan bahwa yang bertanggung jawab atas penggunaan senjata di Suriah adalah pemerintahan Bashar al-Assad.

"Mereka yang menggunakan senjata kimia terhadap pria, wanita, dan anak-anak yang tidak berdaya...harus bertanggung jawab," kata Biden.

Sejumlah sekutu AS juga telah mengatakan siap untuk melakukan serangan itu.

Namun, para sekutu Suriah—Rusia, China, dan Iran—mengecam keras rencana intervensi militer AS dan sekutunya.

Moskwa bahkan menyatakan jika serangan terhadap Suriah benar-benar digelar, maka akan terjadi sebuah bencana.

Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin juga telah mengecam rencana serangan terhadap Suriah.

"Sikap Barat terhadap dunia Islam seperti monyet dengan granat," kata Rogozin dalam akun Twitter-nya.

Sementara Pemerintah Iran mengatakan, serangan apa pun terhadap Suriah akan mengancam stabilitas kawasan di sekitarnya.

Sejauh ini rencana penyerangan terhadap Suriah telah mengakibatkan kejatuhan pasar saham  global dan kenaikan harga minyak dunia.

Sedangkan di China, kantor berita milik pemerintah negara itu kembali mengingatkan akan kesalahan data intelijen yang pernah digunakan sebagai dasar untuk melakukan invasi ke Irak pada tahun 2003 lalu.

Sejauh ini Pemerintah Suriah telah membantah penggunaan senjata kimia seperti yang dituduhkan AS dan sekutunya.

Pengawas PBB di Suriah dijadwalkan akan kembali ke lokasi serangan yang terletak di pinggiran kota Damaskus pada Rabu (28/8/2013).

Sebelumnya, rencana pengawas PBB untuk mengumpulkan sejumlah bukti sempat tertunda akibat adanya serangan bersenjata yang ditujukan kepada mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com