Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Cari Jodoh Sedunia Undang Kelompok Gay

Kompas.com - 28/08/2013, 10:44 WIB

DUBLIN, KOMPAS.com — Salah satu festival mencari jodoh terbesar di dunia untuk pertama kalinya akan mengundang para lajang pencinta sesama jenis.

Festival mencari jodoh di Lisdoonvarna, Irlandia, sudah digelar sebanyak 157 kali setiap September dan tiap tahunnya pula puluhan ribu orang datang untuk mencari pasangan, ataupun hanya untuk bersenang-senang.

Pada akhir pekan nanti, yaitu tanggal 31 Agustus hingga 1 September, festival perjodohan ini bakal melibatkan juga para lajang pencinta sesama jenis.

Pengelola ajang ini, Donal Mulligan, mengatakan, idenya pertama kali terlontar tahun 2005, tetapi pihak penyelenggara berpikir festival macam ini tidak mungkin terjadi di negara dengan mayoritas penganut Katolik Roma.

"Idenya terus dipendam hingga tahun ini. Dengan kemungkinan dibolehkannya pernikahan sipil pada tahun depan setelah adanya referendum, kami putuskan untuk menyelenggarakannya sekarang," kata dia.

Donal mengatakan, peserta festival akan datang dari segala penjuru dunia, termasuk Perancis, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat.

"Yang datang akan sangat beragam, ini untuk para lajang yang mencari pasangan dan juga untuk sekelompok teman baik gay maupun tidak."

"Akan menjadi sangat menyenangkan dan kami ingin semua bisa menikmati festival ini."

Festival di Lisdoonvarna dirancang sekitar 160 tahun yang lalu bagi para petani pekerja keras yang kesulitan mencari jodoh.

Kini, festival mencari jodoh di Lisdoonvarna menjadi sangat terkenal dan diikuti para lajang dari berbagai negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com