DAMASKUS, KOMPAS.com — Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan, Washington berisiko besar menghadapi skenario "Vietnam baru" jika menerjunkan militernya di Suriah.
Amerika Serikat diyakini akan mengambil opsi serangan militer ke negeri yang dicabik perang saudara itu setelah menuding rezim Assad menggunakan senjata kimia.
"Kegagalan menanti AS seperti dalam semua perang yang dijalani sebelumnya dimulai sejak Vietnam hingga hari ini," kata Assad dalam wawancara dengan harian terbitan Rusia, Izvestia edisi Senin (26/8/2013).
Sembari membantah penggunaan senjata kimia di Ghouta yang diklaim menewaskan hingga 1.300 orang, Assad menegaskan, Washington akan menghadapi kekalahan jika melakukan intervensi di Suriah.
"Apakah ada negara yang menggunakan senjata kimia atau senjata pemusnah massal lainnya di tempat pasukan negara itu berada? Itu sangat menentang logika," tambah Assad.
Rusia, sekutu terdekat Assad, mengatakan, para pemberontak justru berada di balik serangan senjata kimia itu dan bukan rezim Suriah.
Menteri Luar Negeri Suriah Sergei Lavrov mengatakan, intervensi dalam bentuk apa pun tanpa restu Dewan Keamanan PBB merupakan sebuah pelanggaran hebat terhadap hukum internasional.
Sementara itu, Menlu Inggris William Hague mengatakan respons terkait penggunaan senjata kimia di Suriah tanpa restu DK PBB masih memungkinkan.
Apalagi, dua sekutu Suriah yaitu Rusia dan China pasti akan melakukan veto atas semua rancangan resolusi bagi Suriah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.