Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Assad: Suriah Akan Menjadi "Vietnam" bagi Tentara AS

Kompas.com - 27/08/2013, 14:29 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com — Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan, Washington berisiko besar menghadapi skenario "Vietnam baru" jika menerjunkan militernya di Suriah.

Amerika Serikat diyakini akan mengambil opsi serangan militer ke negeri yang dicabik perang saudara itu setelah menuding rezim Assad menggunakan senjata kimia.

"Kegagalan menanti AS seperti dalam semua perang yang dijalani sebelumnya dimulai sejak Vietnam hingga hari ini," kata Assad dalam wawancara dengan harian terbitan Rusia, Izvestia edisi Senin (26/8/2013).

Sembari membantah penggunaan senjata kimia di Ghouta yang diklaim menewaskan hingga 1.300 orang, Assad menegaskan, Washington akan menghadapi kekalahan jika melakukan intervensi di Suriah.

"Apakah ada negara yang menggunakan senjata kimia atau senjata pemusnah massal lainnya di tempat pasukan negara itu berada? Itu sangat menentang logika," tambah Assad.

Rusia, sekutu terdekat Assad, mengatakan, para pemberontak justru berada di balik serangan senjata kimia itu dan bukan rezim Suriah.

Menteri Luar Negeri Suriah Sergei Lavrov mengatakan, intervensi dalam bentuk apa pun tanpa restu Dewan Keamanan PBB merupakan sebuah pelanggaran hebat terhadap hukum internasional.

Sementara itu, Menlu Inggris William Hague mengatakan respons terkait penggunaan senjata kimia di Suriah tanpa restu DK PBB masih memungkinkan.

Apalagi, dua sekutu Suriah yaitu Rusia dan China pasti akan melakukan veto atas semua rancangan resolusi bagi Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com