Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamboja Makin Ogah "Minum" BBM

Kompas.com - 26/08/2013, 22:08 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Strategi penghematan anggaran bahan bakar minyak (BBM) termasuk bensin di Kamboja bak menggambarkan kalau negeri itu makin ogah "minum" bensin.

Warta Xinhua pada Senin (26/8/2013), merilis data laporan keuangan terbaru Kementerian Keuangan Kamboja per enam bulan pertama 2013. Di situ termaktub kalau impor BBM Kamboja 871.000 ton. Angka ini susut 5,6 persen dari posisi 922.800 ton pada periode sama 2012.

Impor pada semester pertama 2013 itu setara dengan duit 825 juta dollar AS yang mesti dikeluarkan dari kocek pemerintah. Angka itu berarti hemat 10 persen pada periode sama setahun silam.

Hari ini, seliter bensin premium di Phnom Penh dibanderol 1,35 dollar AS.

Regional


Sejatinya, Kamboja membeli BBM dari tiga negara tetangga regional yakni Vietnam, Singapura, dan Thailand. Dari ketiga negara itu, Kamboja juga membeli gas bumi.

Porsi penghematan BBM juga berangkat dari perencanaan pembangunan kilang minyak dalam negeri berkapasitas 5 juta ton. Untuk proyek ini, Kamboja menggandeng China melalui pembiayaan dari Bank Pembangunan China, Korporasi Jaminan Kredit Ekspor China, dan Korporasi Industri Permesinan China.

Dalam hitungan Kamboja, proyek itu menelan biaya 1,67 miliar dollar AS. Lokasi pembangunan seluas 80 hektare itu berada di perbatasan dua provinsi Kamboja yakni Preah Sihanouk dan Kampot.

Kamboja, masih menurut data Kementerian Keuangan tersebut berencana mengolah minyak mentah di dalam negeri dalam jumlah makin banyak. Paling tidak kalau setahun silam minyak yang diolah mencapai 1,65 juta ton, pada tahun depan angkanya mencapai 4 juta ton. Pengolahan di dalam negeri, klaim kementerian itu memang sukses menekan biaya negara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com