Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Minta Hakim Jatuhkan Hukuman Berat untuk Bo Xilai

Kompas.com - 26/08/2013, 15:01 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Jaksa penuntut mengatakan tidak boleh ada "kemurahan hati" untuk politisi China, Bo Xilai, seiring pengadilan yang berlangsung selama lima hari tersebut berakhir.

Pada sidang yang digelar Senin (26/8/2013), jaksa penuntut membacakan pernyataan terakhir di persidangan.

"Kejahatan (yang dilakukan) terdakwa sangat serius, dan ia juga menolak untuk mengaku bersalah," demikian transkrip resmi pernyataan jaksa.

"Dengan demikian, keadaan tidak mengindikasikan hukuman yang ringan tetapi (hukuman) yang berat, sesuai dengan hukum."

Sementara itu, Bo Xilai terus membantah tuduhan penyuapan dan mengatakan kepala polisi, Wang Lijun, membelot karena ia jatuh cinta dengan istrinya, Gu Kailai.

Sidang selama lima hari ini kemudian ditunda setelah ditutup pernyataan jaksa. Penjatuhan vonis diharapkan akan dibacakan "pada tanggal yang akan diputuskan".

Bermuatan politis

Persidangan Bo Xilai merupakan persidangan yang paling bermuatan politis dalam beberapa dekade di China. Bo, sebelum kejatuhannya, dipandang sebagai calon pejabat tingkat tertinggi.

Namun kini, ia secara luas diharapkan untuk terbukti bersalah.

Sementara itu, media asing tidak diizinkan untuk meliput pengadilan yang berlangsung di Jinan, Provinsi Shandong. Namun, pengadilan melaporkannya lewat blog dalam bahasa Mandarin.

Bo Xilai didakwa secara resmi pada akhir Juli dan berkas dakwaan menyebutkan dia menerima suap 3,5 juta dollar AS. Dia juga didakwa menutup-nutupi dugaan keterlibatan istrinya, Gu Kailai, dalam pembunuhan pengusaha asal Inggris, Neil Heywood.

Pada persidangan hari kedua, Bo Xilai juga membantah kesaksian istrinya yang menurutnya "gila dan berada di bawah tekanan".

Gu Kailai mengatakan, Heywood merupakan ancaman bagi putra mereka, Bo Guagua, dan mengatakan menerima hadiah dari seorang pengusaha, Xu Ming, yang menjadi sumber penerimaan suap Bo.

Adapun pada Agustus 2012, Gu Kailai sudah terbukti bersalah atas kematian Neil Heywood dengan cara meracuninya karena masalah konflik kepentingan ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com