"Saya melakukan hal ini karena untuk pertama kalinya dalam sejarah Australia, kita melihat dua partai utama (Buruh dan Koalisi) saling berlomba melakukan tindakan kejam terhadap sekelompok manusia," kata Burnside yang mengaku baru pertama kali membuat dukungan terbuka untuk partai politik, di Adelaide, Minggu (25/8/2013). Dia mendampingi Hanson-Young yang mengusung kebijakan mengenai pencari suaka oleh Partai Hijau.
Hanson-Young mengatakan, analisis yang mereka lakukan terhadap anggaran parlemen menunjukkan bahwa dana sekitar 3,2 miliar dollar Australia bisa dihemat bila pusat penahanan pengungsi di luar Australia ditutup.
Dana tersebut, menurut Hanson-Young, dapat digunakan untuk membantu pencari suaka mencari kerja sehingga mereka bisa memberikan sumbangan nyata kepada masyarakat. "Banyak warga Australia menginginkan cara baru, cara yang lebih manusiawi, dan apa yang kami lakukan hari ini adalah cara yang lebih murah dan cara yang benar," kata dia.
Kebijakan pencari suaka Australia saat ini, imbuh Burnside, telah merusak citra Australia di mata internasional karena dianggap sebagai tindakan egois dan kejam. Menurutnya, separuh dari pencari suaka yang tiba di Australia dalam 15 tahun terakhir adalah warga Hazara yang melarikan diri dari Taliban. "Keadaan sekarang ini membuat kita terlihat lebih kejam dari Taliban sehingga orang-orang tidak akan mau datang. Tetapi, apakah ini Australia yang kita inginkan?" tanya Burnside.
Dalam kebijakannya, Partai Hijau mengatakan akan menetapkan batas maksimal 30 hari penahanan bagi para pencari suaka untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan keamanan sebelum mereka dimasyarakatkan. Mereka juga akan menaikkan kuota penerimaan pengungsi dari 20.000 per tahun menjadi 30.000.
Baru-baru ini Perdana Menteri Australia mengumumkan para pencari suaka yang membanjiri Australia akan dipindahkan ke Papua Niugini dan tak diizinkan tinggal di Australia. Partai Liberal yang sekarang menjadi oposisi juga mempertimbangkan kebijakan yang serupa bila berkuasa, termasuk langkah mengusir kembali kapal pencari suaka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.