Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Huffington Post" Akhiri Anonimitas untuk Komentar

Kompas.com - 24/08/2013, 06:38 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Pendiri dan pemimpin redaksi Huffington Post, Arianna Huffington, menyatakan bahwa medianya akan mewajibkan identifikasi pembaca yang akan berkomentar di laman mereka. Ketentuan ini akan berlaku mulai bulan depan.

Huffington mengaku sudah muak dengan "troll", semacam komentar yang "memprovokasi" munculnya komentar lain yang berseberangan, yang berlindung di balik nama samaran. Nama jelas pembaca harus tercantum dalam setiap komentar yang akan dipajang di laman itu, berdasarkan ketentuan yang baru.

Pernyataan Huffington disampaikan dalam sesi tanya jawab dengan wartawan sesudah ia menghadiri konferensi yang digelar HubSpot di Boston, Amerika Serikat, Rabu (23/8/2013). "Kebebasan berekspresi diberikan kepada orang-orang yang bertanggung jawab atas apa yang mereka katakan dan tidak bersembunyi di balik anonimitas," kata Huffington.

"Kami baru saja membuat keputusan, kami akan mengumumkannya segera, tapi di sini kepada Anda saya mengumumkan sekarang," kata Huffington. "Kami akan mengakhiri anonimitas dalam komentar."

Menurut Huffinton, "troll" telah semakin memburuk. Dikutip dari The Boston Globe, Huffington menilai, "troll sudah menjadi lebih dan lebih agresif dan jahat". Beberapa kasus terkait situs yang melayani pergunjingan anonim di Amerika Serikat memunculkan tren "cyberbullying" melalui media sosial dan beragam platform. Di antaranya diketahui memicu beberapa kasus bunuh diri.

Seorang juru bicara Huffington Post dikonfirmasi CNN bahwa kebijakan baru situs akan dilaksanakan bulan depan. Juru bicara tidak akan menguraikan rencana secara spesifik selain mengatakan, "Teknisi kami bekerja dengan rencana implementasi yang tepat dan kami akan berbagi (informasi) segera begitu tahapan itu selesai."

Banyak situs berita memiliki sistem yang menghapus komentar ofensif moderat, dan beberapa situs telah berusaha untuk membuat komentator lebih akuntabel dengan mengharuskan mereka untuk mendaftar melalui akun di Facebook atau platform sosial lainnya.

Sejak diluncurkan pada 2005, Huffington Post telah mengumpulkan 260 juta komentar dari komunitas online pembaca, menurut juru bicara media itu. Saat ini Huffington Post menggunakan 40 tenaga moderator untuk menyaring komentar-komentar yang masih lolos dari sistem otomatis penyaringan komentar mereka.

"Keputusan Huffington untuk melarang komentar anonymous lebih baik daripada melarang semua komentar," kata Sarah Sobieraj, pakar media dan profesor sosiologi di Universitas Tufts Boston. Namun, dia mengingatkan bahwa orang-orang yang memang ingin mengirim pesan-pesan tak sopan akan selalu menemukan cara untuk mengunggah komenter mereka itu.

Dalam era digital sekarang, tidak sulit untuk membuat nama samaran, misalnya dengan membuat ke alamat e-mail sekunder. Menurut Sobieraj, anonimitas juga masih diperlukan dalam konteks pembicaraan dengan topik sensitif, seperti soal politik atau pelecehan di tempat kerja, yang tak selalu bisa dilakukan secara terbuka.

Pada 2010, Huffington menyatakan bahwa medianya dibangun dengan pemahaman bahwa saat ini pembaca tak lagi hanya ingin pasif menerima informasi. "Sebagai seorang penulis, aku mencintai umpan balik instan. Itu membuat situs pengalaman dua arah. Orang tidak lagi ingin hanya pasif duduk dan mendapat sajian informasi. Kita sekarang terlibat dengan berita, bereaksi terhadap berita, dan berbagi berita. Berita telah menjadi sesuatu di sekitar tempat kita berkumpul, berhubungan, dan bercakap-cakap."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com