Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Desak Suriah Izinkan Investigasi PBB

Kompas.com - 23/08/2013, 20:37 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia, Jumat (23/8/2013), mendesak pemerintah Suriah mengizinkan tim PBB menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia oleh pasukan pemerintah di dekat ibu kota Damaskus.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dan mitranya dari Amerika Serikat, John Kerry, setuju bahwa penyelidikan diperlukan, kata para pejabat di Kementerian Luar Negeri Rusia.

Moskow juga mendesak kelompok-kelompok oposisi Suriah memberi jaminan kepada tim PBB guna memasuki Ghouta, kawasan di pinggiran Damaskus.

"Rusia mendesak pemerintah Suriah bekerja sama dengan tim pakar PBB," kata pernyataan yang dikeluarkan Kemlu Rusia.

Para pegiat mengatakan serangan senjata kimia pada Rabu (21/8/2013) menewaskan ratusan orang. Bahkan oposisi mengklaim korban tewas mencapai 1.300 orang.

Rusia dikenal sebagai salah satu sekutu dekat pemerintah Suriah. 

Seruan sekjen PBB

Sebelumnya, penasehat pemerintah Suriah, Bassam Abu Abdullah, mengatakan tim PBB hanya diperbolehkan ke Ghouta jika pemerintah di Damaskus mengeluarkan lampu hijau.

Abdullah menjelaskan akses ke Ghouta tidak termasuk dalam perjanjian yang ditandatangani dengan PBB pekan lalu.

Ia mengatakan serangan di Ghouta dilakukan oleh apa yang menurutnya sebagai kelompok teroris, untuk mencegah operasi militer oleh pasukan pemerintah.

Angela Kane, diplomat senior PBB, mengatakan dia dalam perjalanan menuju Suriah untuk mendesakkan perlunya penyelidikan internasional atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh tentara pemerintah Suriah dalam konflik di Suriah.

Sekjen PBB, Ban Ki-moon, sudah menyerukan investigasi sesegera mungkin.

"Tidak ada alasan sama sekali -baik dari sisi pemerintah maupun kekuatan oposisi- untuk menolak mendapatkan kebenaran dari kasus ini," kata Ban.

Namun masih belum ada tanda-tanda pemerintah di Damaskus akan memberi izin masuk untuk tim PBB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com