Pria berusia 39 tahun itu mengatakan dia mengalami "ketakutan yang hebat...dan keberanian" saat serangan pada tanggal 11 Maret 2012 itu.
Ayah dua anak itu mengaku bersalah, pada Juni, untuk menghindari hukuman mati.
Jika ia dijatuhi hukuman seumur hidup dengan kemungkinan pembebasan bersyarat, Sersan Bales bisa memenuhi syarat untuk dibebaskan pada 20 tahun kemudian.
"Saya benar-benar, benar-benar minta maaf kepada orang-orang yang keluarganya meninggal," katanya saat sidang, Kamis (22/8/2013) di Pangkalan Bersama Lewis-McChord.
"Jika saya bisa membawa anggota keluarga mereka kembali, saya akan melakukannya dalam sekejap. Maaf saja tidak cukup tapi saya minta maaf."
Meragukan
Jaksa memperdebatkan apakah dia benar-benar merasa menyesal. Mereka memutar rekaman panggilan telepon di penjara saat Sersan Bales dan istrinya tertawa ketika mereka membahas kasus ini.
Namun, para pengacara Bales mengatakan, perdebatan sudah keluar konteks.
Bales mengatakan, pada Kamis (22/8/2013), bahwa dia marah kepada dirinya sendiri, mabuk-mabukan, dan menyembunyikan masalah pribadinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.