Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Oposisi Australia Tolak Donasi Perusahaan Rokok

Kompas.com - 23/08/2013, 08:22 WIB
CANBERRA, KOMPAS.com — Pemimpin Partai Liberal Australia, Tony Abbott, mengumumkan partainya tidak lagi menerima donasi dari perusahaan rokok, sejalan dengan rencana pemerintahan Partai Buruh yang akan melarang semua parpol di Australia menerima sumbangan serupa.

Pernyataan Abbott itu disampaikan ketika mengumumkan rencana kebijakan bidang kesehatan yang akan dijalankan jika terpilih dalam pemilu 7 September mendatang.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, mengatakan, jika terpilih kembali, pemerintahannya akan mengeluarkan peraturan yang melarang parpol di Australia menerima donasi dari perusahaan rokok.

Partai Buruh sudah menolak donasi serupa sejak tahun 2004 ketika masih dipimpin Mark Latham.

Menurut data komisi pemilu Australia, AEC, perusahaan rokok Philip Morris dan British American Tobacco mendonasikan dana 8.000 dollar ke Partai Liberal tahun 2011 dan 2012.

Abbott sebelumnya membela donasi seperti itu dan menyebutnya tidak akan memengaruhi kebijakan yang akan diambil.

"Waktu menjadi menteri kesehatan, saya yang menyetujui gambar peringatan kesehatan yang ada di bungkus-bungkus rokok. Di bawah pemerintahan Howard, jumlah perokok menurun sebesar 20 persen," jelasnya.

"Saya telah perintahkan Partai Liberal untuk tidak lagi menerima dana dari perusahaan rokok, dan sejalan dengan itu, saya kira Kevin Rudd seharusnya mengembalikan juga dana perjalanan yang diterimanya dari perusahaan pembuat mesin rokok Jerman," tegas Abbott.

Tahun lalu Kevin Rudd ke Jerman menghadiri konferensi dan disponsori Korber Foundation, perusahaan pembuat mesin rokok. Sejak itu, ia mengaku tidak tahu-menahu bahwa perjalanannya dibiayai perusahaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com