Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Kepulauan Solomon Dipermalukan di Brisbane

Kompas.com - 22/08/2013, 09:01 WIB
BRISBANE, KOMPAS.com — Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Gordon Darcy Lilo, mendapat perlakuan yang memalukan di Bandara Brisbane, sekembalinya dari kunjungan ke Indonesia. PM Lilo dijadwalkan menghadiri peringatan atas korban perbudakan di Negara Bagian Queensland tersebut.

Ia secara acak diminta oleh petugas sekuriti bandara untuk menjalani tes bahan peledak meskipun telah melewati prosedur imigrasi di bandara itu.

PM Lilo dihentikan oleh petugas perempuan yang memintanya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut saat rombongan kenegaraan Kepulauan Solomon ini baru saja tiba dari kunjungan ke Indonesia.

PM Lilo menolak permintaan petugas tersebut dan sempat terjadi adu mulut antara pihak sekuriti bandara dan para pengawal perdana menteri.

"Ketika petugas itu mendekati saya, saya tentu saja hadapi karena saya telah melewati proses pengecekan imigrasi normal," tegas PM Lilo. "Petugas protokoler saya sampai harus menjelaskan kepada mereka bahwa mereka sedang memeriksa seorang perdana menteri dan penggeledahan seperti itu sangat konyol".

Juru Bicara Deplu Australia menyatakan penyesalan atas ketidaknyaman yang dialami PM Lilo dan membenarkan seharusnya seorang kepala pemerintahan dikecualikan dari tes semacam itu.

Dijelaskan, penyelidikan sedang dilakukan terhadap petugas sekuriti tersebut guna memastikan tindakan mempermalukan pejabat tinggi negara lain tidak terjadi lagi.

Tahun lalu Australia dan Vanuatu sempat bersitegang gara-gara rombongan perdana menteri Vanuatu dipaksa mengisi formulir imigrasi, padahal mereka hanya sedang transit di Bandara Sydney.

Polisi Australia bahkan menangkap pengawal perdana menteri Vanuatu, yang dibalas dengan pengusiran polisi Australia yang berada di Vanuatu.

Mantan PM Papua Nugini Michael Somare juga pernah mengajukan protes resmi ke Australia karena dipaksa membuka sepatu di Bandara Brisbane tahun 2005.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com