Laporan keuangan itu juga menunjukkan kalau pendapatan operasi menanjak 12 persen menuju 3,6 miliar ringgit. Angka ini setara dengan 1,1 miliar dollar AS.
Kemudian, sampai dengan semester pertama 2013, perusahaan itu mengalami rugi bersih hingga 12,7 persen dari sebelumnya mencapai 454 juta ringgit atau setara dengan 138 juta dollar AS.
Kendati begitu, nada optimistis tetap tampak dari pernyataan CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya. Menurutnya, perusahaan masih dalam jalur untuk membangun harapan mencapai keuntungan berkelanjutan hingga akhir 2014.
Rencana pokok maskapai penerbangan nasional Malaysia itu adalah meremajakan 40 unit pesawat terbang tua.